BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

Pemkot Probolinggo Sosialisasikan Hemat Energi

Negara Indonesia saat ini mengalami krisis kelangkaan pasokan energi, berkurangnya ketersediaan air akibat peningkatan jumlah penduduk serta pertumbuhan ekonomi. Hal ini ditambah perilaku pengguna yang cenderung boros. Pemkota Probolinggo melalui Badan Lingkungan Hidup, baru-baru ini, menggelar sosialisasi hemat energi, air dan lingkungan hidup yang dibuka Walikota HM,Buchori di Hall Shaba Bina Praja. Dalam sosialisasi ini materi yang disampaikan kebijakan pemerintah tentang hemat energi dan air dan implementasinya, Implementasi 3 R Pengelolaan Sampah, serta Pengelolaan Lingkungan Hidup yang disampaikan Budi Krisyanto dari Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo. Peserta terdiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Probolinggo.

Wakil Wali Kota Probolinggo Bandyk Soetrisno memaparkan kebijakan dalam program penghematan energi dengan visi dan misi terpenuhinya energi dan sumber daya mineral bagi masyarakat. Untuk mendukungnya, program yang terencana diarahkan untuk mendukung penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan dan pembangunannya, melalui upaya pemenuhan kebutuhan energi, kelistrikan, migas, mineral dan air bersih serta pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

Dalam Inpres No. 2/2008 tentang Penghematan Energi dan Air diinstruksikan kepada pimpinan lembaga pemerintahan baik di pusat dan daerah, dan membentuk susunan lembaga gugus tugas. Sasarannya penghematan konsumsi energi listrik pada sistem penerangan. Targetnya 5 % -20 %,” katanya. Untuk implementasi 3R (Reuse, Reduce, Recycle) sampah kota disampaikan Budi Krisyanto sebagai program menggunakan kembali, mengurangi dan mendaur ulang sampah. Hal ini diperlukan karena ketersediaan lahan TPA yang makin sulit akibat daya dukung lahan makin berkurang dan persoalan pencemaran lingkungan. Masalah ini merupakan tanggung jawab bersama. Seiring dengan adanya kemajuan zaman terjadi pula perubahan gaya hidup.

“Kalau dulu orang bisa hidup tanpa AC, kipas angin. Memasak pun bisa dilakukan hanya dengan memakai kayu. Tapi sekarang telah berubah. Namun hendaknya kita bisa berhemat,” ajaknya. Sumber Berita

No comments:

Post a Comment

Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.