BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

Walikota Membuka Sosialisasi Program Pasar Berseri

Kementerian Negara Lingkungan Hidup cq Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan pada Deputi Komunikasi Lingkungan dan pemberdayaan Masyarakat bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Jawa Timur, pada tanggal 24 November 2008 menyelengarakan Lokakarya Peningkatan Peran Masyarakat Perkotaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui Program Pasar Berseri, di Kawasan perkotaan yang melibatkan seluruh pelaku pasar ( pengelola pasar, paguyuban pasar dan pedagang pasar) yang diikuti 50 peserta. Adapun maksud dan tujuan lokakarya Sosialisasi Pasar Berseri adalah mohon bantuan kepada hadirin untuk memberi masukan, kritikan, saran guna penyempurnaan buku panduan tersebut.

Lokakarya tersebut Pasar Berseri dibuka oleh Walikota Probolinggo Bapak H.M Buchori, SH, M.Si. dalam sambutannya, beliau menyambut baik tentang Sosialisasi Program Pasar Berseri yang diselenggarakan di Probolinggo ini, Pasar harus dikelola dengan baik sesuai tata ruang, setengah gagal apabila pasar hanya dikelola setengah-setengah. Dengan munculnya Mall di Probolinggo, persaingan pasar semakin sengit, sehingga diperlukan pemikiran bagaimana untuk bisa menarik konsumen agar lebih tertarik pada pasar tradisional. Dalam menanggapi maraknya preman, di Probolinggo khususnya di Pasar tidak ada ganggun dari preman (aman dari Preman).

Dalam Sosialisasi Pasar Berseri ini Asdep Urusan Pemberdayaan Masyarakat perkotan dalam sambutanya mengatakan bahwa kegiatan ini adalah sebagai tindak lanju MoU antara Kementerian Negara Lingkungan Hidup dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) tentang Peningkatan Peran Asosiasi Pengelolaan Pasar Indonesia dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Adapun kerjasama ini bertujuan anatra lain:1). Mendorong kebijakan yang berpihak kepada pengelola pasar tradisional yang ramah lingkungan, 2). Melaksanakan program pengelolan sampah yang benar dan berorientasi pada kelestarian lingkungan di pasar-pasat tradisional seluruh Indonesia, 3). Menanamkan pengertian, bahwa kepentingan menjaga dan memelihara lingkungan merupakan suatu keharusan yang patut dilakukan dan melibatkan seluruh pelaku pasar, 4). Mendorong pelaku pasar untuk mengusahakan teknologi tepat guna yang akrab lingkungan dalam manajemen lingkungan pasar, 5). Dan memberikan pemahaman dan keterampilan untuk melakukan usaha pengelolaan lingkungan di Pasar Tradisional.

Dalam sesi selanjutnya Lokakarya tersebut secara panel dilanjutkan oleh Kepala Badan Lingkungan hidup Kota Probolinggo Drs. Endro Suroso, M.Si. tentang Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pasar Tradisional di Probolinggo, dalam paparannya diantara mengatakan secara realita Pasar tradisional berjumlah 13.450 pasar, 12,6 juta pedagang, yang mempunyai aset 65 triliun, diharapkan mampu bertahan terhadap serbuan pasar modern, ini yang merupakan Peluang dan Tantangan untuk terus dikembangkan. Sedangkan Kepala Dinas Pengelolan Keuangan Kota Probolinggo Drs. Basuki tentang Permasalahan dan Tantangan Pasar Tradisonal Kota Probolinggo,kedepan keberadaan pasar se kota Probolinggo perlu perbaikan sarana dan prasarana khususnya Pasar baru sebagai Pasar Sentral Tradisional perlu adanya renovasi bangunan secara menyeluruh, yang dapat memberikan ruang bagi para pedagang, ruang parkir dan ruang bongkar muat. Kemenetrian Negara Lingkungan Hidup dalam mensosialisakan Program Pasar Berseri, isinya mencakup empat Bab, Bab I Pendahuluan: memuat tentang latar Belakan, Ruang Lingkup, Maksud dan Tujuan, Manfaat Program. Bab II Pasar Tradisional: memuat tentang Pasar Tradisional, Pasar Tradisional saat sekarang, Peluang dan Pengembangan pasar Tradisional, Kendala dan Tantangan. Bab III Program Pasar Berseri: memuat tentang Pasar Berseri, Pengembangan Kebijakan Pasar Berseri, Pengembangan Forum Pelaku Pasar Berbasis Lingkungan, Pengembangan Jejaring Kemitraan, Pengelolaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung. Bab IV. Mekanisme Program dan Kriteria Pasar Berseri: memuat tentang Mekanisme Program Pasar Berseri, dan Kriteria Pasar Berseri.yang kemudian dilanjutkan tanya jawab. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...
Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.