BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

Siswa SMP Negeri 6 Menanam Mangrove di Pesisir Pantai Ketapang

Selain peduli lingkungan melalui kegiatan Jum’at Bersih, Siswa SMP Negeri 6 Probolinggo juga sangat peduli terhadap pantai di Probolinggo, hal ini terbukti dengan antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan Penamaman Mangrove di Pantai Ketapang pada Jum’at 14 Oktober 2011 yang lalu. Dalam kegiatan tersebut sebanyak 2000 pohon mangrove yang ditanam disepanjang Pantai Ketapang bersama sekitar 500 siswa Probolinggo yang lainnya. Sebelum siswa melaksanakan penanaman, siswa mengikuti penjelasan dari guru Pendamping. Mangrove merupakan tanaman pelindung dan sangat penting untuk ditanam, hal ini sesui yang diungkapkan oleh Mulyastuti, S.Pd. (Guru Biologi SMP N 6 Probolinggo sekaligus Guru Pendamping) di salah satu bagian kegiatan tersebut.

Menurut penjelasannya Mangrove merupakan tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Habitat mangrove seringkali ditemukan di tempat pertemuan antara muara sungai dan air laut yang kemudian menjadi pelindung daratan dari gelombang laut yang besar. Sungai mengalirkan air tawar untuk mangrove dan pada saat pasang, pohon mangrove dikelilingi oleh air garam atau air payau. Idealnya, hutan mangrove tumbuh subur karena Mangrove mempunyai toleransi besar terhadap kadar garam dan dapat berkembang di daratan bersalinitas tinggi di mana tanaman lain biasanya tidak dapat tumbuh.Ekosistem hutan mangrove memberikan banyak manfaat baik secara tidak langsung maupun secara langsung kepada kehidupan manusia.

Kota Probolinggo memiliki daerah pantai yang cukup luas dan bepotensi besar bagi pengembangan sumber energi kelautan, oleh karena itu kelestarian lingkungan pantai harus tetap terjaga dengan baik. Daerah pantai Ketapang Probolinggo perlu tumbuh kembangkan tanaman mangrove ini karena merupakan lokasi strategis ekosistem mikro organisme laut dan terlebih dapat menahan aliran gelombang ombak laut yang besar bagi keselamatan wilayah Kota Probolinggo.

Setelah Penjelasan dari Guru Pendamping selesai, dilanjutkan dengan Penanaman Mangrove di sepanjang pantai. “Waduhh….. lumpurnya dalam sekali” jeritan salah satu siswa, tak ayal banyak siswa yang terjebur Lumpur, namun mereka kelihatan gembira dan menikmatinya. “Ini luar biasa, melihat pentingnya Mangrove, siswa lain harus juga ikut serta pada kesempatan yang lain” begitu menurut Andik Sasmitro, S.Pd (Pembina OSIS SMPN 6 Probolinggo) yang juga mengikuti secara langsung kegiatan ini. Setelah selesai menamam, mereka membersihkan diri dari Lumpur selanjutnya mengikuti kegiatan Telusur Pesisir Pantai yaitu berjalan kaki sambil melihat-lihat hutan mangrove yang sudah ada disekitar tambak. Setelah berjalan sejauh 10 km mereka tiba di Taman manula Latangkring untuk beristirahat, makan bersama dan undian berhadiah. Kegiatan ini berakhir sekitar pukul 10.30 wib. Sumber Berita

No comments:

Post a Comment

Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.