BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

Kota Probolinggo Siap Jadi Kota Hijau

Kota Probolinggo menjadi Kota Hijau, inilah sepenggal sambutan yang disampaikan Walikota H.M.Buchori, dalam Semiloka Empoyment For Green City, dalam rangka memperingati hari tata ruang Provinsi Jatim tahun 2011, yang dipusatkan di Kota Probolinggo, Rabu (16/10) hingga Kamis (27/10). Menurut Walikota H.M.Buchori, terkait dengan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH), kondisi saat ini di Kota Probolinggo masih sangat dimungkinkan, karena sebagian besar wilayah Kota Probolinggo, yang luas keseluruhannya 5.667 Ha, masih berupa lahan pertanian, yaitu seluas 2593,64 Ha atau 45,77% dan luas lahan pemukiman 2.090,04 Ha atau 36,88%. " Kondisi ini tentunya sangat potensial, untuk lebih dikembangkan, guna mendukung perwujudan Kota Probolinggo, sebagai Kota hijau" Kata Walikota.

Lebih lanjut Polirisi PDIP ini mengatakan bahwa, sehubungan dengan program pengembangan kota hijau (P2KH), pada saat ini sesungguhnya program kegiatan yang dilakukan, oleh Pemkot telah banyak mengarah pada upaya perwujudan menuju kota hijau. Sementara itu Kepala Bappeda Budi Krisyanto, yang menjadi pembicara Semiloka, menyampaikan tentang Probolinggo menuju kota hijau " Probolinggo Toward Green City". Budi mengatakan, yang menjadi outline Probolinggo menuju kota hijau adalah, urgensi kota hijau, gambaran umum kota hijau, viis kota Probolinggo, eksisting RTH Kota Probolinggo, potensi pengembangan RTH Kota Probolinggo, kegiatan-kegiatan menuju kota hijau, dukungan kebijakan menuju kota hijau, penghargaan yang diperoleh, komitmen menuju kota hijau, serta kegiatan strategis menuju kota hijau. "Visi penataan ruang-RTRW Kota Probolinggo tahun 2009-2028 adalah terwujudnya, penataan ruang wilayah yang produktif, seimbang dan lestari bagi kesejahteraan masyarakat," tutur Budi.

Kepala Bappeda juga mengimbuhkan, potensi pengembangan kota hijau Probolinggo di antaranya, masih luasnya lahan belum terbangun yang dapat dialokasikan untuk pengembangan RTH, potensi wilayah pesisir dengan garis pantai sepanjang 7 Km dan luas hutan mangrove 104,1Ha, 15 mata air yang potensial untuk dikembangkan, ketersediaan lahan aset Pemkot di tiap Kelurahan untuk pengembangan RTH publik Kelurahan dan Kecamatan, program tamanisasi, keberadaan komunitas masyarakat peduli lingkungan, partisipasi dunia usaha, serta partisipasi pihak sekolah. " Berbagai kegiatannya diantaranya, penyusunan tata ruang kota, penyusunan dokumen penyediaan dan pemanfaatan RTH publik tahun 2010, penerbitan SK Walikota No 188.45/143/KEP/425.012/2010 tentang penetapan lokasi RTH publik aset Pemkot" katanya. Sumber Berita

No comments:

Post a Comment

Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.