BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

Rumah Kompos Kota Probolinggo Resmi Beroperasi

Rumah Kompos yang berada di Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo resmi beraperasi, Senin (16/3). Rumah kompos senilai Rp 100 juta tersebut setiap harinya diperkirakan mengolah 500 hingga 700 sampah pasar di kota Probolinggo untuk dijadikan kompos. Ahmad Riyono, Kepala UPT Pengolahan Limbah dan Sampah, Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo mengatakan, keberadaan unit pengolahan sampah pasar ini setidaknya akan mengurangi jumlah sampah yang dikirimkan ke TPA Kota Probolinggo di Kecamatan Mayangan. Produksi sampah di Kota Probolinggo setiap harinya kurang lebih lima ton. Dua ton diantaranya adalah sampah pasar.

Dalam uji coba pada Februari lalu, kata dia, pihaknya telah mengolah delapan ton sampah pasar dan 12 ton sampah pokmas (kelompok masyarakat). Dari jumlah tersebut, pihaknya telah menghasilkan 9,5 ton kompos. “Kompos ini rencananya akan didistribusikan ke kios bunga serta untuk kebutuhan DKLH,” katanya. Proses composting ini, lanjut dia, ada beberapa tahap. Setiap sampah pasar yang masuk akan dipilah menjadi dua yakni organik dan non organik. Untuk sampah organik akan diolah menjadi kompos. Sedangkan untuk yang nonorganik, akan didaur ulang. “Sedangkan untuk sampah pokmas, sudah terpilah sendiri. Tinggal diolah menjadi kompos atau didaur ulang saja,” katanya. Kompos itu sendiri, kata dia, baru bisa digunakan setelah tiga minggu.

Keberadaan unit pengolah sampah pasar ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Probolinggo dengan Yayasan Danamon Peduli. Beberapa peralatan yang ada di dalam unit poengolahan limbah pasar tersebut anatara lain, mesin pencacah, mesin pengayak, mesin jahit karung serta mesin press plastik. Unit pengolah sampah ini melengkapi unit pengolah sampah lain di TPA Mayangan. Hanya, jika dibandingkan dengan unit composting di TPA Mayangan, unit composting di Kanigaran ini lebih kecil. Di TPA Mayangan, setiap harinya jumlah sampah yang diolah kurang lebih dua hingga tiga ton. Sumber Berita

No comments:

Post a Comment

Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.