BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

Rapat Kerja Eco Pesantren Kota Probolinggo

Dalam rangka mendukung pembangunan nasional untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, pemerintah Kota Probolinggo perlu untuk peningkatan peran serta Pondok Pesantren di Kota Probolinggo melalui Rapat Kerja Paguyuban Eco Pesantren Kota Probolinggo. Acara rapat kerja tersebut di laksanakan Sabtu, 11 Juni 2011 Pukul 08.00 sampai dengan selesei di Ponpes An-Nur Kelurahan Sumber Taman yang dihadiri oleh Bapak Walikota Probolinggo HM Buchori SH Msi beserta narasumber dari masing-masing kegiatan yang sudah di jadwalkan sebelumnya. Adapun kegiatan yang di bahas pada rapat kerja tersebut terdiri dari 3 komis. Komisi 1 membahas Program Kerja Paguyuban Eco Pesantren, Komisi 2 membahas Permasalahan dan Potensi Pengembangan Pondok Pesantren dan Komisi 3 membahas Perencanaan Program Pembangunan Kota Probolinggo. Dari pertemuan tersebut diperoleh hasil pleno pembahasan untuk masing-masing komisi yakni :

A. Komisi 1
Membahas Tentang Program Kerja Paguyuban Eco Pesantren di masing-masing bidang yakni :
Bidang Ekonomi(Pembentukan dan Pendirian Koperasi Pondok Pesantren)
Bidang Humas (Kerjasama dengan masyarakat dan pemerintahan untuk pendampingan pembentukan koperasi dan pengolahan composting, Seluruh kegiatan yang dilaksanakan seluruh SKPD dapat diinformasikan kepada Paguyuban Eco Pesantren, Pertemuan Rutin untuk silaturahmi antar Ponpes 3 bulan sekali)
Bidang Pendidikan (Mengadakan lomba antar Ponpes Karya Ilmiah, Kaligrafi, Azhan, Qiroah, dll, Mengadakan Pelatihan skill Komputer, Peternakan, dll)
Bidang Lingkungan Hidup (Pembentukan pengolahan sampah terpadu, pengadaan alat composting, Penyediaan sarana dan prasarana misalnya countainer sampah khusus untuk paguyuban eco pesantren dan tosa, bak sampah)
Bidang Pertanian (Penyediaan alat untuk Pembuatan Biogas, Varietas bibit unggul dan Pembinaan pembuatan pupuk organik).

B. Komisi 2
Membahas Tentang Permasalahan Dan Potensi Pondok Pesantren :
Kekuatan Memiliki jaringan alumni yang tersebar, Pondok memiliki pandangan yang moderat, Banyak SDM pondok yang berpendidikan tinggi, Ada nilai kesederhanaan, kebersamaan, kemandirian dan kepatuhan, Memiliki nilai-nilai spiritual yang kuat, Memiliki bangunan tetap.
Kelemahan Minimnya ada budaya perencanaan yang melibatkan santri, Belum banyak pondok yang memanfaatkan teknologi untuk pengembangan nilai-nilai keunggulan, Masih kurangnya pelatihan life skill (keterampilan) dan kurangnya Optimalisasi hasil pelatihan life skill, Belum didukung oleh system data base anggota/santri yang baik, Tidak memiliki sumber pendapatan/fund raising yang tetap, Keterbatasan lahan/tanah untuk pengembangan ponpes, Tidak ada/terbatasnya pembuangan dan pengolahan sampah.
Peluang Kekuatan masyarakat yang memiliki basis massa dan basis perekonomian, Tawaran dari donator-donatur asing yang terbuka, Tawaran kerjasama dari pemerintahan
Ancaman Munculnya gerakan radikal yang mengatasnamakan islam/pondok, Intervensi politik dari berbagai partai-partai politik, Berkurangnya referensi/literasi IPTEK di Pondok Pesantren.
Rekomendasi Program/Kegiatan Optimalisasi penguasaan IT (Informasi Teknologi), Pengelolaan dan pemanfaatan sampah di Pondok Pesantren, Pendirian Koperasi Pondok Pesantren, Pelatihan Life skill santri.

C. Komisi 3
Membahas Tentang Perencanaan Pembangunan Kota :
1. Mengusulkan adanya keseimbangan pembangunan rohani dan jasmani agar tetap dipertahankan dan digalakkan, seperti akhlakul karimah terutama bagi generasi muda/ penerus sebagai petugas ajaran keagamaan, kemudian membangun keterampilan umat yang kurang beruntung, untuk mengurangi pengangguran. Harapannya pemerintah bias mengurangi pembinaan dan pemberian keterampilan agar bias memberdayakan masyarakat.
2. Mengusulkan program/kegiatan strategis yang meliputi : Mengusulkan adanya pasar santri yang berbasis islam, Serta percepatan pembangunan wilayah selatan, Memasarkan benda-benda islami, Sebagai pelaku pembangunan, bukan hanya sebagai sasaran pembangunan, Pembangunan Islamic Centre, Usulan rumah singgah untuk pengemis dan anjal, Mengusulkan adanya perpustakaan, Pembongkaran posko-posko partai, diharapkan generasi muda bisa lebih memanfaatkan masjid sebagai persinggahan, Merencanakan tempat wisata religi bagi makam kuno di kota probolinggo, Pemberdayaan makan kanjeng jimad, makam joyo lelono di mangunharjo, makam habib segaf, serta masjid tiban, Pembangunan pasar sapi yang dikelola oleh pemerintah, Pengadaan sarana dan prasarana untuk kegiatan raker tahun depan, Pemerataan ekonomi, antara masyarakat miskin dan masyrakat kaya, peningkatan pelayanan public, kemudahan secara administrative.
3. Adanya transfer ilmu kepada tiap-tiap pesantren tentang ilmu ekonomi dan atau adanya pembentukan koperasi di pesantren.
4. Mengusulkan tempat penginapan yang lebih layak dan mengusulkan adanya ternak lele dan sapi di kareng lor.
5. Adanya pemberian tambahan keterampilan di pondok pesantren (terutama pesantren kecil), misalnya menjahit dan elektronik.
6. Fasilitasi penyelenggaraan pameran pondok pesantren dan mengikuti MPS2. Sumber Berita

No comments:

Post a Comment

Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.