Pemkot melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH), menggelar pelatihan daur ulang sampah plastik. Pelatihan dibuka langsung oleh Wawali Bandyk Soetrisno, dengan didampingi Kepala BLH Imanto, Asisten Administrasi Mulyono, serta Ketua Papesa (paguyuban peduli sampah) Sukiman, degan dihadiri oleh seluruh Kepala SKPD, Camat, Lurah seKota Probolinggo. Dalam sambutannya Ketua Papesa Sukiman mengatakan bahwa, tujuan dari pelatihan kali ini adalah, mengatasi masalah sampah plastik, dengan mendaurulangnya menjadi berbagai jenis barang yang cantik, unik, menarik dan eksklusif, yang diminati masyarakat banyak. "Tujuan lainnya adalah menjadikan produk hasil daur ulang sampah plastik, untuk penciptaan lapangan kerja, serta sumber pendapatan, bagi masyarakat suatu komunitas, atau organisasi sosial kemasyarakatan, serta mewujudkan kesadaran masyarakat, dalam memilah dan mengolah sampah" kata Sukiman dalam acara yang digelar di ruang Sabha bina praja (SBP) kemarin (21/12).
Sukiman juga mengatakan, pelatihan daur ulang sampah plastik, direncanakan selama 3 hari, mulai 21 hingga 23 Desember, di BLK Jalan Brantas dengan peserta 30 orang dari masyarakat pemilah sampah, dan 20 orang dari masyarakat yang belum bergabung dalam kelompok masyarakat pemilah sampah. Sementara itu Wawali Bandyk Soetrisno dalam kesempatan ini mengatakan bahwa, panitia atau dinas terkait harus mengadakan suatu pembinaan, dan terbukti bisa berhasil.
Wawali juga mengatakan bahwa, daur ulang sampah plastik ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya dari segi ekonomi, yang tadinya hal-hal kecil tidak ada artinya, sehingga berubah punya nilai ekonomis. “Yang kedua adalah, tinjauan dari tenaga kerja, Probolinggo pengangguran cukup banyak, apalagi setiap tahun sekitar 3500 lulusan SMA, harapannya kita kegiatan semacam ini, bisa membantu, mengurangi masalah pengangguran,” kata Wawali. Sumber Berita
Sukiman juga mengatakan, pelatihan daur ulang sampah plastik, direncanakan selama 3 hari, mulai 21 hingga 23 Desember, di BLK Jalan Brantas dengan peserta 30 orang dari masyarakat pemilah sampah, dan 20 orang dari masyarakat yang belum bergabung dalam kelompok masyarakat pemilah sampah. Sementara itu Wawali Bandyk Soetrisno dalam kesempatan ini mengatakan bahwa, panitia atau dinas terkait harus mengadakan suatu pembinaan, dan terbukti bisa berhasil.
Wawali juga mengatakan bahwa, daur ulang sampah plastik ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya dari segi ekonomi, yang tadinya hal-hal kecil tidak ada artinya, sehingga berubah punya nilai ekonomis. “Yang kedua adalah, tinjauan dari tenaga kerja, Probolinggo pengangguran cukup banyak, apalagi setiap tahun sekitar 3500 lulusan SMA, harapannya kita kegiatan semacam ini, bisa membantu, mengurangi masalah pengangguran,” kata Wawali. Sumber Berita
No comments:
Post a Comment