Selama dua hari mulai senin (30/4) hingga selasa (1/5) tim penilai Adipura, yang berasal dari BLH Propinsi Jatim, berada di Kota Probolinggo, untuk melakukan penilaian P2 Adipura tahun 2012. Sebanyak 70 titik di nilai oleh tim Adipura, mulai dari ruas jalan, salter, terminal, tiap-tiap komponen isntansi, termasuk sekolah, SD, SMA serta kantor-kantor swasta.
Menurut Kabid Kebersihan BLH Abdul Rachman, kantor BLH Kota Probolinggo, juga tidak luput dari penilaian tim juri, yaitu sebagai eco office, yaitu kantor yang peduli terhadap lingkungan, yang ada kaitannya dengan GP Darling, dan Probolinggo Bestari. " Setalah ini dua minggu lagi akan diadakan verifikasi, dilaporkan ke pusat , kemudian pusat akan mengecek kebenarannya " Kata Kabid Kebersihan Abdul Rachman.
Tim juri Adipura mengunjungi salah satu sekolah yaitu SMKN 1 Kota Prooblinggo, yang pada tahun 2011 lalu mendapatkan penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, dari Presiden RI. Tim di pandu langsung oleh Kasek SMKN 1 SUnardi, untuk melihat secara langsung kondisi sekolah, serta berbagai keunggulan dari SMKN 1. Salah satu yang menyedot perhatian tim penilai adalah proses pembuatan pupuk kompos, serta pembuatan pupuk cair dari bahan limbah. Kasek SMKN 1 Sunardi, secara gamblang menjelaskan kepada tim penilai, mulai dari proses pembuatan pupuk kompos, hingga bisa di pasarkan melalui BLH, serta kebersihan kamar mandi siswa di SMKN 1.
Di temui usai acara tim Erwin salah satu tim penilai mengatakan bahwa, dibanding dengan 38 daerah lain yang ada di Jawa Timur, Kota Probolinggo, termasuk kota yang memiliki banyak inovasi, seperti GP Darling ( gerakan peduli dan sadar lingkungan ), serta barter green, yaitu masyarakat membawa sampah akan di tukar dengan pupuk kompos yang sudah jadi. Ketika di singgung apakah Kota Probolinggo mempunyai peluang besar untuk mendapatkan Adipura Kencana tahun ini, Erwin mengaku belum tahu. " Kita belum tahu cuma inovatifnya luar biasa, yang jelas Probolinggo sudah banyak inovasi, dari yang kami nilai semua sudah bagus, cuma perlu peningkatan lagi " Kata Erwin.
Sementara itu Kasek SMKN 1 Sunardi, mengaku untuk penilaian kali ini pihaknya tidak melakukan persiapan apapun, karena memang kebiasaan sehari-hari sudah seperti itu. " Kita tidak ada persiapan apapun karena memang setiap hari seperti ini, penilai datang kapanpun kita sudah siap, karena rutinitas saya tiap pagi keliling mengontrol kebersihan " Kata Sunardi. Dihubungi terpisah Kepala BLH Budi Krisyanto mengatakan bahwa, Mei ini BLH akan meluncurkan Green Barter, untuk mendukung perolehan Adipura Kencana. " Persiapan utama untuk P2 kali ini, bertitik tolak dari hasil penilaian P1, yang banyak kelemahan dan yang sudah bagus " Kata Budi Krisyanto. Sumber Berita
6 Sekolah Ikut Adiwiyata Tahun Ini
Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dan diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif. Maka pada hari selasa lalu (10/04), Pemerintah Kota Probolinggo kedatangan tamu dari tim penilai sekolah adiwiyata, yang diterima di BLH.
Tim Penilai dari provinsi Jawa Timur, terdiri dari Sri Aminah dari Guru SMPN 4 Gresik, Siti Fatonah dari SDN Kandangan 3 Surabaya, Asri Widjiastuti dari Unesa, Masud Affendi dari Kaliandra, dan dari BLH Provinsi adalah Diah Larasayu, Gigih Pratiwi, serta Zainal Fatoni.
Mengenai sekolah yang mendaftarkan diri dalam penghargaan Adiwiyata tahun 2012 terdiri dari SDN Sumber Wetan 2, SDN Curahgrinting 3, SDN Mangunharjo 12, SMPN 10, SMAN 3 dan SMAN1. Persiapan sekolah untuk mengikuti Adiwiyata sudah cukup matang, itu terlihat dengan bagusnya dan tertatanya sarana prasarana pendukung lingkungan di sekolah masing – masing. Barang bekas didaur ulang dan dimanfaatkan dengan baik. Pot bunga, kerajinan dan pernak – pernik hiasan sekolah, memanfaatkan barang bekas.
Untuk tinjauan lapangan, tim dibagi menjadi 3 kelompok, karena jadwal tinjauan satu hari selesai. Di SDN Curahgrinting, sekolah sudah tertata rapi, walaupun sekolah ini tidak luas, namun dapat memanfaatkan ruang kosong yang ada. Pot bunga dari barang bekas tertata dan tersusun dengan rapi. Dan tampak tim penilai senang melihat kreatifitas siswa di SD ini. “ini bagus, potnya dibuatkan rak. Jadi kelihatan tambah rapi” ujar Siti Fatonah, salah satu tim penilai Adiwiyata. Sumber Berita
Tema Artikel:
Adipura - Adiwiyata
Subscribe to:
Posts (Atom)