BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

Identifikasi Permasalah Lingkungan di Tingkat RW

Menyusul gelaran lomba Gerakan Kotaku Hijau 200 tingkat nasional, Selasa, 27 Mei pukul 19.00, bakal digeber acara Rembug Kampung membahas masalah lingkungan di Kota Probolinggo. Menjelang pelaksanaan acara itu, Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) mulai mengidentifikasi masalah di RW-RW yang akan dinilai dalam lomba tersebut.

Rey Suwigtyo, kabid Kemitraan dan Desiminasi DKLH menjelaskan, tim tersebut akan menyerap semua permasalahan yang ada di masing-masing RW. "Tadi (kemarin), sudah dirapatkan. Kami sepakat, untuk menurunkan tim sebelum pelaksanaan Rembug Kampung," jelas Tyok, panggilan akrabnya, saat ditemui Radar Bromo, di sela-sela menunggu tamu dari Kota Batu di rest area TPA. Dari hasil identifikasi masalah tersebut, hasilnya akan disampaikan saat Rembug Kampung. Harapannya, seluruh peserta Rembug Kampung urun rembug mencarikan solusinya. "Bukan hanya pemerintah, tapi peran serta masyarakat juga penting dalam memecahkan masalah lingkungan," jelasnya.

Dalam acara Rembug Kampung tersebut, akan diikuti oleh perwakilan masing-masing RW -termasuk RT-nya, yang ikut lomba. Hadir juga Wali Kota HM Buchori bersama instansi terkait, camat, lurah -yang RW-nya ikut lomba, perwakilan PKK, Taruna Hijau, dan tokoh masyarakat. Diperkirakan jumlahnya sebanyak 100 orang.Perlu diketahui, Kota Probolinggo merupakan salah satu kota yang akan dinilai dalam lomba Gerakan Kotaku Hijau 2008 tingkat nasional. Kota Probolinggo akan dinilai secara serentak bersama 12 area lainnya di Pulau Jawa.

Ada tiga kategori yang akan dinilai dalam lomba tersebut. Antara lain, taman lingkungan/kota, hijau lingkungan, dan bersih lingkungan. Namun, tidak semua kategori diikuti oleh masing-masing kota. Biasa hanya satu kategori, dua kategori, atau tiga-tiganya. Di Kota Probolinggo, ada enam RW yang akan dinilai. Yakni, RW 4 Kelurahan Sukabumi dan RW Kelurahan Ketapang untuk penilaian bersih lingkungan, RW 7 & 8 Kelurahan Sumbertaman untuk penilaian taman lingkungan; serta RW 1 Kelurahan Kademangan dan RW Kelurahan Pilang untuk penilaian hijau lingkungan.

Masing-masing RW tersebut akan dijuri tanggal 18-19 Juni mendatang. Sebagai ketua tim jurinya adalah Prof Dr Hadi Susilo Arifin, Chairman of Landscape Architecture Department, Fakultas Pertanian IPB Bogor. Dia akan didampingi 10 juri lain, dengan 5 orang cadangan. Mereka berasal dari akademisi (perguruan tinggi), LSM lingkungan, pemerintahan (LH, Dinas Taman) dan media. Senin, 19 Mei lalu, tim juri sudah membahas detail kriteria yang akan dijadikan standar penilaian di masing-masing area. Dalam penilaian tersebut, akan lebih fokus di RT/RW, area yang tidak terlalu luas, tetapi bisa menjadi spirit dan magnit bagi warga kota. "Kami sudah menyamakan persepsi dulu, agar penilaiannya nanti menjadi lebih objektif," kata Prof Dr Hadi Susilo, saat di Semarang.

Ke-10 tim juri itu adalah Prof Dr Hadi Susilo Arifin (Pakar Landscape Management, IPB Bogor), Prof Dr Budi Widianarko (Pakar Lingkungan UNIKA Soegijapranata Semarang), Fitradjaya (LSM-Surabaya), Rudy Ardiato (LSM Tanam Untuk Kehidupan Salatiga), Aris Haryadi (LH Kabupaten Purworejo), Sudjadi (Dinas Pertamanan & Pemakaman Kota Semarang), Ir Dwi Handoko (LH Kota Madiun Jatim), Ikhwanudin (Radar Jogja), Iskandar (Radar Semarang) dan Bejan Syahidan (Meteor). Sumber Berita
Baca Selengkapnya...
Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.