Dalam rangka memperingati Hari Tata Ruang (Hataru), kemarin dilaksanakan penanaman pohon, di lapangan Karya Bhakti Yon Zipur, mulai pukul 6.30 WIB hingga pukul 8.30 WIB. Penanaman pohon kali ini dibuka oleh Wawali Bandyk Soetrisno, dihadiri Sekda Johny Hariyanto, Ketua TP PKK Hj. Rukmini Buchori, forum koordinasi pimpinan daerah, komandan yon zipur, Ketua DPRD, Ketua Komisi B, para Asisten, seluruh Kepala SKPD, Camat dan Lurah, Ketua Dharma wanita persatuan, Ketua Persit Chandra Kirana, Ketua Bhayangkari, Ketua Dharma Yukti Karini, serta Ketua Adhiyaksa Dharma Karini, dan Ketua LPM seKota Probolinggo. Menurut Kabid Fisik Bappeda Suwignyo Widodo, melalui Kasubid penataan ruang Ary Puspita, tujuan penanaman pohon, dalam rangka peringatan hataru tahun 2011, adalah untuk mengkampanyekan, pentingnya keterlibatan semua pihak, dalam penyelenggaraan penataan ruang, serta sebagai upaya untuk mencapai, kualitas hasil penataan ruang yang baik dan konsisten.
Ary Puspita juga mengatakan, kegiatan penanaman pohon diambil, menjadi salah satu upaya menyadarkan semua komponen masyarakat, guna membangun kesadaran diri, untuk mengurangi dampak pemanasan global, yang mengakibatkan penurunan produktifitas alam, keberlanjutan dan kelestarian lingkungan, melalui perwujudan kota hijau. Sementara itu Wawali Bandyk Soetrisno, mengatakan, terkait dengan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH), kondisi saat ini di Kota Probolinggo, masih sangat dimungkinkan, karena sebagian besar wilayah Kota Probolinggo, yang luas keseluruhannya 5,667 Ha, masih berupa lahan pertanian, yaitu seluas 2593,64 Ha atau 45,77%, dan luas lahan permukiman 2.090,04 Ha atau 36,88%.
"Kondisi ini tentunya sangat potensial untuk lebih dikembangkan, guna mendukung kota hijau," kata Wawali Bandyk Soetrisno. Bandyk mengimbuhkan, untuk menuju kota hijau program yang dilakukan Pemkot telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya, mengembangkan jalur hijau, melalui jalan-jalan protokol, melalui tamanisasi dengan gerakan "Kota Seribu Taman". Sumber Berita
Ary Puspita juga mengatakan, kegiatan penanaman pohon diambil, menjadi salah satu upaya menyadarkan semua komponen masyarakat, guna membangun kesadaran diri, untuk mengurangi dampak pemanasan global, yang mengakibatkan penurunan produktifitas alam, keberlanjutan dan kelestarian lingkungan, melalui perwujudan kota hijau. Sementara itu Wawali Bandyk Soetrisno, mengatakan, terkait dengan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH), kondisi saat ini di Kota Probolinggo, masih sangat dimungkinkan, karena sebagian besar wilayah Kota Probolinggo, yang luas keseluruhannya 5,667 Ha, masih berupa lahan pertanian, yaitu seluas 2593,64 Ha atau 45,77%, dan luas lahan permukiman 2.090,04 Ha atau 36,88%.
"Kondisi ini tentunya sangat potensial untuk lebih dikembangkan, guna mendukung kota hijau," kata Wawali Bandyk Soetrisno. Bandyk mengimbuhkan, untuk menuju kota hijau program yang dilakukan Pemkot telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya, mengembangkan jalur hijau, melalui jalan-jalan protokol, melalui tamanisasi dengan gerakan "Kota Seribu Taman". Sumber Berita
No comments:
Post a Comment