BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

Gelar Pelatihan, Rangsang Pertumbuhan UKM Baru

Pelepah pisang biasanya hanya kita gunakan sebagai alas saat membakar sate atau sebagai penyekat di pintu rumah kita saat banjir tiba-tiba menyerang, bahkan sering kali pelepah pisang kita tebang dan kita buang begitu saja tanpa ada nilai guna maupun nilai jual sedikitpun. Dengan demikian, limbah pelepah pisang bisa menjadi sebuah permasalahan baru. Limbah pelepah menjadi sampah dan bahkan bila dibuang sembarangan ke sungai dapat menjadi penyebab banjir (bukan sebagai penangkal banjir seperti semula, red.). Masalah sampah bisa menjadi masalah yang rumit jika tidak dikelola dengan baik. Tak terkecuali di Kota Probolinggo sendiri, masalah sampah juga akan menjadi sebuah permasalahan yang pelik jika...
Baca Selengkapnya...

Murahnya Briket Dari Serbuk Kayu

Meski konversi minyak tanah (mitan) ke elpiji telah digelindingkan tidak menutup kemungkinan warga menggunakan bahan bakar alternatif. Salah satu bahan bakar yang murah dan aman untuk memasak adalah serbuk kayu dan serbuk arang kayu. “Serbuk kayu harganya murah bahkan sering dibuang dan dibakar. Padahal bisa disulap menjadi briket untuk memasak,” ujar Fitriawati SSos MM, kepala UPT Informasi dan Pendidikan Lingkungan Hidup (IPLH) pada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo. Ditemui di sela-sela pelatihan kepada 100 pedagang makanan-minuman dan kader lingkungan di Taman Wisata dan Studi Lingkungan (TWSL), Selasa (26/10), Fitri menunjukkan cara membuat briket. Bahannya sangat murah, serbuk...
Baca Selengkapnya...

BLH Kota Probolinggo Menggelar Pelatihan Pembuatan Briket

Ketersediaaan sumber energi alam yang semakin defisit membutuhkan pemahaman dan juga upaya konkrit dari pemerintah dan masyarakat untuk menghematnya, sehingga dampak negatif dari krisis energi dapat diantisipasi secara dini. Untuk upaya itulah, maka Selasa(26/10) bertempat di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), Jalan Basuki Rahmat No. 62 Probolinggo, Pemerintah Kota Probolinggo cq. Badan Lingkungan Hidup (BLH), mengajak masyarakat untuk memanfaatkan limbah terbuang, utamanya limbah terbuang dari sisa usaha penggergajian untuk diolah menjadi briket yang pemanfaatannya dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk aktivitas memasak pada rumah tangga melalui Pelatihan Pembuatan Briket sebagai Energi...
Baca Selengkapnya...

Pupuk Organik Kini Semakin Diminati

Tren pertanian organik dan semiorganik juga berpengaruh terhadap kebutuhan pupuk jenis organik. Permintaan pupuk yang dibuat dari sampah organik dan kotoran ternak (tlethong) pun “laris manis”. “Kami sampai kewalahan melayani permintaan pupuk organik dari Sidoarjo, belum lagi di Probolinggo sendiri,” ujar Saiful Badri, pembuat pupuk organik di Kel. Jrebeng Lor, Kec. Kedopok, Kota Probolinggo. Dikatakan pengusaha pupuk di Sidoarjo meminta kiriman 8 ton pupuk organik/dua minggu. “Saya dengar di Sidoarjo, pupuk organik kiriman saya diolah menjadi pupuk granule (butiran, Red.) yang kemudian dijual lagi ke Makassar, Sulsel,” ujarnya. Saiful yang juga Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya menambahkan, tren...
Baca Selengkapnya...

Apel Pencanangan Gerpas Berseh di Aloon-Aloon Kota Probolinggo

Hari Jumat (17/9) bertempat di Aloon – Aloon Kota Probolinggo, telah berkumpul semua pegawai dari setiap SKPD Kota Probolinggo untuk mengikuti Apel pagi dalam memperingati Pencanangan Gerakan Pasar Bersih dan Sehat (Gerpas Berseh). Dengan memakai seragam olah raga sesuai ciri khas masing – masing SKPD, peserta apel Gerpas Berseh mengikuti apel dengan rasa antusias sampai selesai acara. Selain pegawai Kota Probolinggo, apel dihadiri oleh Walikota Probolinggo, HM. Buchori juga selaku inspektur upacara, Wakil Walikota Probolinggo, H. Bandyk Soetrisno, dan para Muspida Kota Probolinggo. HM. Buchori memberikan sambutan, “Alhamdullah kita semua telah malaksanakan puasa Ramadhan dan merayakan Hari Raya...
Baca Selengkapnya...

Hutan Kota Probolinggo Baru Mencapai 18 Persen

Kawasan hutan dan ruang terbuka hijau di Kota Probolinggo seluas 1.004,7 ha atau 18,4% dari total luas wilayah kota 5.667 hektare. ”Luas hutan kota di Kota Probolinggo melebihi batas minimal yang ditetapkan pemerintah yakni, minimal 10 persen dari luas wilayah,” ujar Wawali Probolinggo, Drs Bandyk Soetrisno MSi di ruang Sabha Bina Praja, Pemkot Probolinggo, Minggu (20/6). Hal itu diungkapkan saat menerima tim penilai pusat lomba penghijauan dan konservasi alam kategori hutan kota 2010. Seperti diketahui, Kota Probolinggo lolos ke tingkat nasional dalam lomba memperebutkan penghargaan Wana Lestari itu. Menurut UU No. 26/2007 tentang penataan ruang pasal 29 disebutkan proporsi ruang terbuka hijau...
Baca Selengkapnya...

Adipura, Sebuah Tradisi Panjang

Momentum tanggal 5 Juni selain sebagai hari lingkungan hidup, menjadi sebuah hari yang paling ditunggu oleh hampir semua kepala daerah di Indonesia, yakni suatu hari yang juga ”bisa menentukan” masa depanya sebagai kepala daerah. Apakah mendapatkan penghargaan adipura ataukah tidak? Bagi daerah yang memperolehnya, akan menyambutnya dengan perayaan atas penghargaan lambang supremasi di bidang lingkungan hidup tersebut, bahkan perayaannya dilakukan dalam waktu sepekan ke depan dengan seluruh masyarakatnya. Tetapi bagi daerah yang belum memperolehnya, akan menjadi bagian ”sejarah buruk” bagi perjalanan kepemimpinanya. Karena daerahnya akan mendapatkan sebutan baru yakni sebagai daerah terkotor. Juga...
Baca Selengkapnya...

Satu Jiwa Satu Pohon Antar Raih Kalpataru

HALAMAN rumahnya di Perumahan Bromo Permai, Jl. Kinibalu I/22, Kel. Ketapang, Kec. Kademangan, Kota Probolinggo tidak terlalu luas. Namun sejumlah tanaman keras dan bebungaan tampak tumbuh subur. Sebuah instalasi pengolahan kompos sederhana terletak di pojok teras. Bukan sepetak tanaman dan pengolahan kompos itu yang mengantarkan Bu Endang –demikian murid-murid di SMAN 1 memanggilnya, meraih penghargaan Kalpataru kategori pembina lingkungan. Areal yang selama ini menjadi perhatian sekaligus bidang garapnya jauh lebih luas yakni, kawasan pantai utara. Juga sejumlah sekolah di Kota Probolinggo hingga di Surabaya. Keprihatinan Endang terhadap rusaknya ekosistem pantai terbersit sejak 1991 silam. Saat...
Baca Selengkapnya...

Kirap Adipura Dan Adiwiyata Mandiri SMADA Probolinggo

Kebanggan meraih Adipura, Adiwiyata mandiri, Adiwiyata dan Kalpataru dirasakan warga Probolinggo terutama SMA Negeri 2 Probolinggo. Kemarin di Kota Probolinggo dilaksanakan kirab untuk memamerkan piala hasil prestasi lingkungan itu. "Alhamdulillah sudah keempat kalinya. Kota Probolinggo berada di peringkat ketiga untuk kategori kota sedang. Semoga dengan semangat kebersamaan tahun depan bisa meraih Adipura peringkat pertama," tegas Buchori disambut tepuk tangan dan masyarakat yang memadati jalanan di depan kantor Wali Kota Jl Panglima Sudirman. Banyak pihak yang terlibat dalam kirab piala Adipura pada Sabtu (12/6) sore kemarin. Wali Kota Buchori dan istrinya Rukmini Buchori berada di atas mobil...
Baca Selengkapnya...

Penyambutan Piala Adipura dan Adiwiyata Kota Probolinggo

"Keanekaragaman Hayati, Masa Depan Bumi Kita. Many Species, One Planet, One Future." Itulah bunyi spanduk yang terpasang di depan Kantor Pemkot Probolinggo pagi itu. Untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) yang jatuh pada hari Rabu tanggal 5 Juni 2010 kemarin, sekaligus merayakan keberhasilan meraih Piala Adipura, Pemkot Probolinggo mengadakan apel pagi penyambutan Piala Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru di halaman kantor Pemkot Probolinggo. Apel ini dihadiri oleh seluruh jajaran di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, unsur pimpinan DPRD Kota Probolinggo beserta anggota, unsur MUSPIDA Kota Probolinggo serta para petugas kebersihan. Hujan gerimis yang sempat...
Baca Selengkapnya...

Kota Sehat, Warga Sehat

Pada peringatan, hari kesehatan sedunia ke-62 tahun 2010 ini, WHO mengusung tema Urbanization and Health. Dengan terinspirasi tema global tersebut, dan memperhatikan situasi kondisi negara dan masyarakat Indonesia, Pemkot memilih “tema kota sehat, warga sehat”. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo Dr. Bambang Agus Suwignyo, M.Kes, pada saat memberikan sambutan, dalam acara penghijauan untuk memperingati hari kesehatan sedunia ke-62. Kegiatan digelar di Jalan Bengawan Solo, Kota Probolinggo, kemarin (9/4). “Kesadaran pemangku kepentingan terhadap adanya urbanisasi, ditandai hari kesehatan se dunia, di Kota Probolinggo ditandai penghijauan dan pelepasan burung berkicau. Ini...
Baca Selengkapnya...

Probolinggo Bestari

Probolinggo dikenal dengan sebutan BESTARI, yaitu Bersih, Sehat, Tertib, Aman, Rapi, dan Indah. Pemerintah mencanangkan kata BESTARI agar warga Kota Probolinggo mengamalkan dan terbiasa hidup bersih, sehat, tertib, aman, rapi, dan indah. Beberapa contoh dari program pemerintah yaitu Pembangunan Kota Seribu Taman, Pendidikan Lingkungan Hidup, Aksi Lima Ribu Pohon, Pelestarian Lingkungan, dan Kemah Hijau. Kota Seribu Taman Kota Probolinggo kini sering disebut Kota Seribu Taman karena di sepanjang tepi jalan-jalan besar terdapat taman kecil dengan tumbuhan yang beraneka ragam, sehingga dapat memperindah suasana di tepi jalan. Taman tersebut berfungsi untuk menyerap Carbondioksida (CO2) yang dihasilkan...
Baca Selengkapnya...

Menuju Adiwiyata dan Adipura

Kota Probolinggo selalu berusaha mengikuti perkembangan dengan memaksimalkan potensi yang ada. Penciptaan iklim inovasi kreatifitas dan jiwa bersaing menjadi motto yang sudah melekat di hati seluruh warga kota Probolinggo. Nampaknya hal ini yang memacu kita untuk berusaha tampil yang terbaik dalam segala kompetisi. Berdasarkan kondisi itu, warga kota Probolinggo berkomitmen untuk selalu meningkatkan mutu kebersihan kota Probolinggo, salah satunya di bidang lingkungan yaitu meningkatkan sekolah-sekolah di kota Probolinggo menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat nasional dan menjadikan kota Probolinggo menjadi Kota Adipura tingkat nasional. Adapun kriteria penilaian Adiwiyata Mandiri menitik beratkan pada...
Baca Selengkapnya...

Komposter Aerob BLH Kota Probolinggo

Sampah merupakan salah satu kata yang enggan kita dengarkan, disamping karena sifatnya yang kotor dan bau kata-kata “SAMPAH” banyak kaitannya dengan yang namanya kotor, jorok. Namun kali ini BLH Kota Probolinggo akan membuat sampah tersebut menjadi suatu hal yang sangat berguna. Sampah sendiri terdiri dari dua macam yakni sampah organik dan non organik, dan sampah yang organik juga dibedakan jadi dua lagi yakni organik basah (daun, tanaman) dan organik olahan (nasi,sayur,makanan,dll), nah pemanfaatan sampah organik tersebut dapat ditunjang dengan yang nama kerennya KOMPOSTER AEROB. Terobosan yang dilakukan oleh BLH Kota Probolinggo ini terkait dengan kebersihan lingkungan hidup sebagai salah satu...
Baca Selengkapnya...

Teknologi Sampah di Konvensi Sampah Nasional

Pemerintah daerah bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengatasi masalah sampah. Deputi Bidang Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Lingkungan Hidup Henry Bastaman mengatakan sampah bisa diolah menjadi energi listrik. Menurut Henry, penerapan teknologi ini mulai dilakukan pemerintah daerah Bekasi, Jawa Barat. “Kota Bekasi tanggal 10 Maret kalau tidak salah mereka akan melaunching Bantar Gebang sebagai salah satu sumber energi mereka. Energi listrik dari sampah. teknologi sudah ada, bisa diterapkan, Sekarang tinggal bagaimana itu dijadikan kebijkan praktis, tehnis untuk dilaksanakan di pemerintah daerah.” Henry Bastaman menambahkan, penerapan teknologi pengolahan sampah menjadi...
Baca Selengkapnya...

Pasar Bersih dan Sehat Kota Probolinggo

HARI masih pagi, tapi keringat sudah membasahi tubuh Suhar. Warga Sukabumi, Mayangan, Probolinggo, Jawa Timur ini bahu-membahu bersama lima rekannya menyambut sampah yang datang dari berbagai penjuru kota. Tangannya cekatan menyortir sampah sesuai dengan jenisnya, organik dan anorganik. Masker, sarung tangan, dan kaus lengan panjang milik Suhar pun sudah mulai belepotan. Namun satu bak berukuran 4 x 4 meter persegi yang berisi sampah pasar masih menunggu sentuhannya. Tanpa rasa canggung, Suhar kembali memilah-milah sampah yang sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap itu. Sampah organik yang telah dipisahkan dimasukkan ke mesin pencacah. Hasil olahan yang berupa serpihan yang lebih kecil ditempatkan...
Baca Selengkapnya...

Pembuatan Pupuk Organik Berbahan Baku Sampah

Kota Probolinggo merupakan salah satu kota di wilayah bagian utara Propinsi Jawa Timur yang terletak di antara jalur jalan Surabaya – Banyuwangi. Luasnya sekitar 5.667 Ha yang secara administratif dibagi menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Mayangan (dengan luas 1.931 Ha), Kecamatan Kademangan (2.151 Ha) dan Kecamatan Wonoasih (1.586 Ha). Pada tahun 2005, jumlah penduduk Kota Probolinggo mencapai 186.221 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk Kota mencapai 3.568 jiwa/km2 (1). Saat ini, Kota Probolinggo, termasuk juga kota-kota lainnya di Indonesia, menghadapi permasalahan sampah yang cukup pelik seperti pencemaran lingkungan akibat pembakaran dan penumpukan sampah yang tidak terkendali, pembuangan...
Baca Selengkapnya...
Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.