Pemerintah daerah bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengatasi masalah sampah. Deputi Bidang Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Lingkungan Hidup Henry Bastaman mengatakan sampah bisa diolah menjadi energi listrik. Menurut Henry, penerapan teknologi ini mulai dilakukan pemerintah daerah Bekasi, Jawa Barat. “Kota Bekasi tanggal 10 Maret kalau tidak salah mereka akan melaunching Bantar Gebang sebagai salah satu sumber energi mereka. Energi listrik dari sampah. teknologi sudah ada, bisa diterapkan, Sekarang tinggal bagaimana itu dijadikan kebijkan praktis, tehnis untuk dilaksanakan di pemerintah daerah.”
Henry Bastaman menambahkan, penerapan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik akan disosialisasikan dalam Konvensi Sampah Nasional di Probolinggo, Jawa Timur, November mendatang. Konvensi melibatkan lebih dari 30-an pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota se-Indonesia. Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Kota Probolinggo Budi Krisyanto mengatakan, konvensi nasional sampah yang akan diselenggarakan di Kota Probolinggo ini merupakan konvensi ketiga setelah konvensi pertama dan kedua diselenggarakan di Bantul dan Semarang.
Menurut Budi, komitmen yang tinggi dalam penggunaan pupuk organik dari pengolahan sampah organik menjadi kompos membuat kota ini dipilih menjadi tuan rumah konvensi nasional sampah. Di Kota Probolinggo, saat ini ada empat lokasi pengolahan sampah menjadi kompos. Produksi kompos dari reduksi sampah di Kota Probolinggo cukup tinggi. Setiap bulannya kurang lebih 10 ton kompos berhasil diproduksi. Sumber Berita
Henry Bastaman menambahkan, penerapan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik akan disosialisasikan dalam Konvensi Sampah Nasional di Probolinggo, Jawa Timur, November mendatang. Konvensi melibatkan lebih dari 30-an pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota se-Indonesia. Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Kota Probolinggo Budi Krisyanto mengatakan, konvensi nasional sampah yang akan diselenggarakan di Kota Probolinggo ini merupakan konvensi ketiga setelah konvensi pertama dan kedua diselenggarakan di Bantul dan Semarang.
Menurut Budi, komitmen yang tinggi dalam penggunaan pupuk organik dari pengolahan sampah organik menjadi kompos membuat kota ini dipilih menjadi tuan rumah konvensi nasional sampah. Di Kota Probolinggo, saat ini ada empat lokasi pengolahan sampah menjadi kompos. Produksi kompos dari reduksi sampah di Kota Probolinggo cukup tinggi. Setiap bulannya kurang lebih 10 ton kompos berhasil diproduksi. Sumber Berita
No comments:
Post a Comment