Kota Probolinggo bekerja bekerjasama dengan ’NOTHING WASTED’ Danamon Peduli untuk mengembangkan sistem penanganan sampah kota yang selama ini sudah berjalan baik, dimana pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk mengelola sampah kota. Walaupun hari mulai malam ketika tim pembuat film World Challenge tiba di lokasi rumah kompos, semangat tim pemerintah kota dan kelompok masyarkat tetap tinggi. Kami pergi ke kelurahan Mangunharjo dimana sistem pengelolaan sampah kota terpadu diterapkan.
Di kelurahan ini, setiap rumah dapat menukar sampahnya dengan kompos dari rumah kompos Danamon Go Green. 100 kg sampah dapat menghasilkan 30 kg kompos, dimana 21 kg dikembalikan ke rumah, dan 9 kg dimanfaatkan oleh rumah kompos. Masyarakat bisa memakai atau menjual kompos yang dihasilkan. Pemerintah kota Probolinggi tidak mengambil keuntungan dari proses ini, karena kegiatan ini merupakan bagian dari pelayanan masyarakat yang diberikan oleh kota Probolinggo agar masyarakat termotivasi untuk meningkatkan sikap sehat dan bersih.
One Planet Pictures juga membuat film tentang Ibu Hamida, pembuat kerajinan dari sampah anorganik. Ibu Hamida bisa menjual kerajinannya langsung atau melalui koperasi yang didukung oleh kantor lingkungan hidup kota Probolinggo. Ibu Hamida telah memisahkan sampah organik dan anorganik selama tiga tahun, dan pada dua tahun terakhir beliau membuat kerajinan dari sampah plastik. Ibu Hamida mendapat tambahan penghasilan antara Rp. 20.000 – 30.000 per hari dari kerajinan ini. Beliau sangat bangga akan kegiatan yang dijalaninya. ”Sampah dapat membuat masalah, tetapi jika ditangani dan dimanfaatkan dengan baik, sampah bisa menambah penghasilan bagi keluarga saya”, kata Ibu Hamida. Sumber Berita
Di kelurahan ini, setiap rumah dapat menukar sampahnya dengan kompos dari rumah kompos Danamon Go Green. 100 kg sampah dapat menghasilkan 30 kg kompos, dimana 21 kg dikembalikan ke rumah, dan 9 kg dimanfaatkan oleh rumah kompos. Masyarakat bisa memakai atau menjual kompos yang dihasilkan. Pemerintah kota Probolinggi tidak mengambil keuntungan dari proses ini, karena kegiatan ini merupakan bagian dari pelayanan masyarakat yang diberikan oleh kota Probolinggo agar masyarakat termotivasi untuk meningkatkan sikap sehat dan bersih.
One Planet Pictures juga membuat film tentang Ibu Hamida, pembuat kerajinan dari sampah anorganik. Ibu Hamida bisa menjual kerajinannya langsung atau melalui koperasi yang didukung oleh kantor lingkungan hidup kota Probolinggo. Ibu Hamida telah memisahkan sampah organik dan anorganik selama tiga tahun, dan pada dua tahun terakhir beliau membuat kerajinan dari sampah plastik. Ibu Hamida mendapat tambahan penghasilan antara Rp. 20.000 – 30.000 per hari dari kerajinan ini. Beliau sangat bangga akan kegiatan yang dijalaninya. ”Sampah dapat membuat masalah, tetapi jika ditangani dan dimanfaatkan dengan baik, sampah bisa menambah penghasilan bagi keluarga saya”, kata Ibu Hamida. Sumber Berita
No comments:
Post a Comment