BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

SEMIPRO Gelar Kontes Bonsai Bertaraf Nasional

Dalam rangka berpartisipasi dalam event SEMIPRO (Seminggu di Kota Probolinggo), Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo bekerjasama dengan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Probolinggo menyelenggarakan kontes tanaman bonsai yang dilaksanakan mulai hari Sabtu (23/06) di Gedung Olah Raga Kedupok. Acara ini diselenggarakan untuk menumbuh kembangkan dan memasarkan seni bonsai kepada masyarakat ini diikuti oleh penggemar bonsai se-Jawa Timur. Adapaun klasifikasi penilaian yang ditetapkan oleh panitia meliputi segi penampilan, segi gerak dasar, segi keserasian dan segi kematangan. Dari klasifikasi tersebut akan dipilih 10 terbaik tanaman bonsai dan the best in show. Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia Cabang Probolinggo menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kota Probolinggo karena dengan diwadahinya /disupportnya kegiatan ini akan memperkenalkan dan menumbuhkan seni bonsai kepada masyarakat Kota Probolinggo. “Paguyuban sangat membutuhkan dukungan dari Pemerintah, baik dari segi pelatihan maupun bantuan peralatan,” terang Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia Cabang Probolinggo. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Lestarikan Lingkungan Melalui Lomba Mural

Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya. Mural merupakan sarana meningkatkan rasa cinta dan kebersamaan dalam memelihara serta melestarikan lingkungan. Untuk itu Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo dalam rangka menyemarakkan SEMIPRO 2012, menyelenggarakan lomba mural/lukis dinding tingkat pelajar SMP dan SMA/sederajat yang dilaksanakan pada hari Selasa 26 Juni 2012 bertempat di Gedung Olah Raga Kedupok.

Lomba Mural/Lukis Dinding tersebut mengambil tema lingkungan hidup dan bertujuan untuk memfasilitasi kreatifitas pelajar dalam kesenian khususnya seni lukis dan mengkampanyekan pentingnya lingkungan hidup bagi warga Kota Probolinggo.

Perlombaan ini diikuti oleh 22 kelompok dari target 80 kelompok. Adapun aspek yang dinilai oleh juri meliputi komposisi bentuk dan warna, indah dan artistik serta harmoni dalam rupa.

Event kali ini disediakan 8 (delapan) hadiah lomba berupa uang tunai beserta trophy dan piagam. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

''Tasyakuran ADIPURA ke-6 Merupakan Prestasi Gemilang'', HM. Buchori

Sebagai wujud syukur atas keberhasilan diraihnya penghargaan Adipura yang keenam kalinya oleh Kota Probolinggo, maka Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo Rabu (13/6) bertempat di Halaman depan BLH Kota Probolinggo menyelenggarakan tasyakuran penerimaan anugerah Piala Adipura tahun 2012. Tasyakuran ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, DPRD Kota Probolinggo, TP PKK, (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Dharma Wanita, Pimpinan Unit Kerja di Lingkungan Pemkot Probolinggo, Kepala Sekolah penerima penghargaan Adiwiyata, Mitra BLH, dan pegawai BLH.

Iringan musik tampilan dari Bayuangga Band membuat suasana Tasyakuran lebih hidup yang dilanjutkan laporan pembuka yang dibacakan oleh Kepala BLH, Budi Krisyanto, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Walikota, HM Buchori sebagai undangan VIP yang didampingi Wakil Walikota Probolinggo, H. Bandyk Soetrisno, dan Sekda, H. Johny Haryanto menempati podium yang telah disediakan.

HM. Buchori membagi wawasan dan ilmu tentang kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang dilimpahkan Tuhan YME merupakan titipan kepada kita semua agar dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang, oleh sebab itu pemanfaatan hasil bumi serta pengelolahan lingkungan menjadi tanggung jawab kita bersama. Sehubungan dengan itu himbauan untuk bersama – sama melestarikan lingkungan hidup perlu terus digalakan dan laksanakan dalam kehidupan sehari – hari.

“Peringatan Hari Lingkungan Se – Dunia tahun 2012 dengan tema Green Economy : Does Include You yang disesuaikan dengan tema nasional menjadi Ekonomi Hijau Ubah Perilaku Tingkatkan Kualitas Lingkungan, telah membuahkan hasil berupa prestasi yang gemilang untuk Kota Probolinggo, diantaranya penghargaan Adipura ke – 6, Adiwiyata Mandiri, Adiwiyata Nasional, WTN (Wahana Tata Nugraha), WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), Pasar Terbaik Adipura (2011 – 2012), Terminal Terbaik Adipura (2011 – 2012), dan SLHD (Status Lingkungan Hidup Daerah) Terbaik Nasional. Semuanya itu tercapai atas kerja keras dari pemerintahan serta dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat Kota Probolinggo,”, ungkap HM. Buchori diselingi dengan tepuk tangan para undangan yang begitu antusias dan baggga sebagai masyarakat Kota Probolinggo. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Acara Tasyakuran Atas Diraihnya Adipura Ke-6 Kota Probolinggo di Halaman BLH

Atas keberhasilan diraihnya penghargaan ADIPURA yang keenam kalinya oleh Kota Probolinggo, maka Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo Rabu (13/6) bertempat di Halaman depan BLH Kota Probolinggo menyelenggarakan tasyakuran penerimaan anugerah Piala Adipura tahun 2012.

Tasyakuran ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, DPRD Kota Probolinggo, TP PKK, (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Dharma Wanita, Pimpinan Unit Kerja di Lingkungan Pemkot Probolinggo, Kepala Sekolah penerima penghargaan Adiwiyata, Mitra BLH, dan pegawai BLH. Iringan musik tampilan dari Bayuangga Band membuat suasana Tasyakuran lebih hidup yang dilanjutkan laporan pembuka yang dibacakan oleh Kepala BLH, Budi Krisyanto, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Walikota, HM Buchori sebagai undangan VIP yang didampingi Wakil Walikota Probolinggo, H. Bandyk Soetrisno, dan Sekda, H. Johny Haryanto menempati podium yang telah disediakan.

Walikota Probolinggo HM. Buchori SH. MSi memberikan wawasan dan ilmu tentang kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang dilimpahkan Tuhan YME merupakan titipan kepada kita semua agar dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang, oleh sebab itu pemanfaatan hasil bumi serta pengelolahan lingkungan menjadi tanggung jawab kita bersama.

Sehubungan dengan itu himbauan untuk bersama-sama melestarikan lingkungan hidup perlu terus digalakan dan laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. “Peringatan Hari Lingkungan se-Dunia tahun 2012 dengan tema Green Economy : Does Include You yang disesuaikan dengan tema nasional menjadi Ekonomi Hijau Ubah Perilaku Tingkatkan Kualitas Lingkungan, telah membuahkan hasil berupa prestasi yang gemilang untuk Kota Probolinggo, diantaranya penghargaan Adipura ke-6, Adiwiyata Mandiri, Adiwiyata Nasional, WTN (Wahana Tata Nugraha), WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), Pasar Terbaik Adipura (2011-2012), Terminal Terbaik Adipura (2011-2012), dan SLHD (Status Lingkungan Hidup Daerah) Terbaik Nasional.

Semuanya itu tercapai atas kerja keras dari pemerintahan serta dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat Kota Probolinggo,”, ungkap HM. Buchori diselingi dengan tepuk tangan para undangan yang begitu antusias dan baggga sebagai masyarakat Kota Probolinggo. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Kirab Adipura 2012

Kota Probolinggo berpesta! Demikianlah ungkapan yang pantas terlontar untuk Kota yang berjuluk Kota Seribu Taman ini. Bergelimang prestasi secara bertubi-tubi bikin pemerintah dibawah pimpinan HM Buchori ini mengarak beberapa piala berkeliling kota (9/6). Kirab yang diikuti oleh ribuan warga masyarakat Kota Probolinggo ini, melibatkan segenap elemen masyarakat. Mulai dari pejabat, FKPD, guru dan siswa sekolah-sekolah Adiwiyata, Tim Pengerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan, kader lingkungan, komunitas sepeda onthel Zhoek Mbloezoek, PKL, tukang becak hingga satu pleton dari TNI dan Polri pun turut tumpah ruah mengarak piala bergengsi yang sudah enam kali berturut-turut diraih oleh Kota Mangga ini.

“Dengan ragam raihan prestasi ini, saya mewakili Pemerintah Kota Probolinggo, mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya terhadap dukungan seluruh warga masyarakat Kota Probolinggo. Yang sudah dengan segenap hati, dengan keringanan tangan, mendukung penuh segala program-program dan kebijakan Pemerintah.” Ujar Walikota Probolinggo HM. Buchori ketika memberi sambutan dalam apel pagi, yang dilaksanakan sesaat sebelum gelaran kirab dimulai.

Seperti yang disampaikan oleh Walikota Buchori, hari itu Kota Probolinggo tidak hanya mengirap piala Adipura semata, melainkan juga piala Wahana Tata Nugraha (WTN), 4 piala Adiwiyata Mandiri, 5 piala Adiwiyata Nasional , plakat untuk pasar dan terminal terbaik nasional, termasuk juga penghargaan Wajar Tanpa Perkecualian (WTP) yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Timur bulan lalu (7/5).

Ada lebih dari 12 kendaraan dengan bak terbuka yang dipakai untuk membawa seluruh piala. Walikota Buchori tampak berada di mobil terdepan bersama istri yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo, Hj. Rukmini Buchori, membawa dan memamerkan piala Adipura ke-6 yang berhasil diraih sejak tahun 2007 silam.

Di sepanjang rute yang dilalui oleh kepala daerah, Walikota Buchori dan Rukmini Buchori, mendapatkan sambutan yang luar biasa dari warga. Di belakang Walikota Buchori iring-iringan mobil yang ditumpangi oleh anggota FKPD, Wawali Bandyk Soetrisno dan istri, serta oleh kepala-kepala dinas. Begitu juga dengan sekolah-sekolah yang meraih Adiwiyata, mereka juga mengendarai mobil sembari memamerkan piala Adiwiyata yang diterimanya.

Kirab yang dimulai di Aloon-aloon ini melewati beberapa ruas jalan, di antarany: Jl. KH. Mansyur, Jl. Gatot Subroto, Jl. Pahlawan, Jl. Cokroaminoto, Jl. Slamet Riyadi, Jl. Kapuas, Jl. Brantas, Jl. Soekarno Hatta dan Jl. Panjaitan.

Gelaran kirab dan apel yang digelar sebagai wujud peringatan atas Hari Lingkungan Hidup Sedunia (5 Juni), yang di tahun 2012 ini mengambil tema “World Environtment Day, Green Economy: Does it include you?”, dilaksanakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur Pemkot Probolinggo atas prestasi yang telah dicapai di bidang lingkungan hidup, tata kelola transportasi dan akuntabilitas di pelaporan keuangan.

“Prestasi ini adalah buah kerja kita bersama, seluruh masyarakat Kota. Dan perstasi ini layak kita pertahankan di tahun-tahun mendatang,” pungkas orang nomor satu di Kota Probolinggo ini. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Wali Kota Ajak Tanam Pohon

Pemkot menggelar apel peringatan hari lingkungan hidup se-dunia tahun 2012, yang diikuti oleh hampir 600 peserta upacara, di Alun-Alun Kota Probolinggo. Bertindak sebagai inspektur upacara Walikota H.M.Buchori, dengan komandan upacara Kabid Lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) Dishub Budi Harjanto.

Apel diikuti oleh Ketua TP PKK yang juga anggota DPR RI Hj. Rukmini Buchori, Wawali Bandyk Soetrisno beserta istri Hj Kusmiyati Bandyk Soetrisno, Sekda Johny Hariyanto, seluruh Kepala SKPD, anggota forum koordinasi pimpinan daerah, anggota Kodim dan Yon Zipur, anggota kepolisian, pelajar sekolah adiwiyata, karyawaan dan karyawati Pemkot, serta mitra BLH.

Dalam laporannya Kepala BLH Budi Krisyanto mengatakan, maksud dan tujuan dilaksanakan apel ini adalah memperingati hari lingkungan hidup se-dunia tahun 2012, yang jatuh setiap tanggal 5 Juni. "Apel ini juga sebagai ungkapan rasa syukur bahwa Kota Probolinggo, telah memperoleh penghargaan dari Presiden baik itu Adipura dan Adiwiyata, serta serta mengubah perilaku untuk hidup sehat" Kata Budi Krisyanto.

Sementara itu Walikota H.M.Buchori dalam sambutannya mengatakan bahwa, sehat dan bugar ada 5S, diantaranya makan sehat, lingkungan, aktivitas, berfikir dan lingkungan sehat. "Sehari-hari harus ada tindak lanjut terhadap lingkungan, ajak semua masyarakat untuk menanam pohon, sesuai dengan intruksi Bapak Presiden, ayo menanam pohon kita gaungkan setiap hari di Kota Probolinggo," kata Buchori. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Adipura Dikirab Keliling Kota

Sekitar pukul 06.30 WIB, kirab Adipura dilakukan dengan mengambil start dan finish di depan stasiun Kota Probolinggo. Kirab Adipura tahun 2012 kali ini mengambil rute alun-alun, Jl Kyai Mansyur, dr Sutomo, Gatot Subroto, Pahlawan, Cokroaminoto, Slamet Riyadi, Kapuas, Brantas, Soekarno Hatta, Jalan Panjaitan dan finish kembali di Alun-alun.

Urutan kirab diawali dengan mobil patwal, disusul mobil suara kota, pasukan pembawa bendera merah putih, mobil piala adipura yang di naiki oleh Walikota H.M.Buchori beserta istri Hj Rukmini Buchori, mobil piala Adiwiyata yang dinaiki oleh Wawali beserta istri Hj Kusmiyati Bandyk Soetrisno, mobil piala Wahana Tata Nugraha (WTN) yang dinaiki oleh Sekda Johny Hariyanto beserta Asisten Perekonomian Matalil dan Kadishub Sunardi, mobil piala Wajar tanpa pengecualian yang dinaiki oleh Asisten Administrasi Didik Sunaryoto beserta Kepala DPPKA Imam Suwoko, forum koordinasi pimpinan daerah, Kepala SKPD, Kabid, Kepala UPT serta Kasubid BLH, petugas lapangan BLH, dan terakhir adalah karyawaan dan karyawati Pemkot, PKK, Dhaarma Wanita ( Kelurahan, Kecamatan, Kota ) dan terakhir adalah perusahaan.

Adipura yang didapat Kota Probolinggo tahun 2012 kali ini, merupakan Adipura yang ke-6 kalinya secara beruntun, dan 9 sekolah tercatat meraih piala adiwiyata. Tercatat 4 sekolah yang mendapatkan Adiwiyata Mandiri diantaranya, SDN Sukabumi 6, SDN Mangunharjo 6, SMPN 4, serta SMAN 4. Sementara SDN Mangunharjo 12, SDN Sumberwetan 2, SMPN 10, SMAN 1, dan SMAN 3 meraih Adiwiyata Nasional, serta pelakat pasar dan terminal terbaik kategori kota sedang Nasional, sertaa dokumen status lingkungan hidup daerah (SLHD) 6 besar Nasional. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Tekan Emisi, Siswa Ajak Menanam Pohon

Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri Kedungasem 4 Kota Probolinggo Jawa Timur, Selasa (5/6/2012) ini membagi-bagikan bibit tanaman kepada para pengguna jalan.Ini dilakukan dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di daerah itu. Mereka mengajak orang untuk menanam pohon demi keles tarian lingkungan. "Kami membagikan bibit tanaman untuk mengajak orang menanam pohon . Kalau banyak pohon, udara akan segar dan lingkungan menjadi sehat," ujar Dias, siswa Kelas 6 SDN Kedungasem 4.

Agus Lithanta, Kepala Sekolah SDN Kedungasem 4 menuturkan bahwa aksi bagi-bagi bibit tanaman itu, merupakan upaya sekolah untuk mengajak siswa melakukan gerakan nyata pelestarian lingkungan. "Pelestarian lingkungan jangan hanya berbentuk teori. Aksi ini menjadi praktik langsung bagi siswa untuk bisa mengajak orang lain menanam pohon," ujar Agus.

Dengan menanam pohon, menurut Agus, emisi gas rumah kaca yang mennyebabkan suhu udara tinggi dari waktu ke waktu bisa ditekan. Pertumbuhan emisi gas rumah kaca di Kota Probolingo diyakini cukup tinggi dari waktu ke waktu. Dinamika masyarakat seperti pertumbuhan penduduk dan ekonomi di kota itu, cukup tinggi dari waktu ke waktu. "Ini menjadi salah satu faktor penyumbang tingginya pertumbuhan emisi gas rumah kaca di Kota Probolinggo," tutur Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo, Budi Krisyanto.

Penduduk Kota Probolinggo mencapai 217.062 jiwa, pada sensus tahun 2010. Adapun laju pertumbuhan penduduka rata-rata sebesar 1,26 persen setahun. Sementara pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo dari sektor industri 2,26 persen serta perdagangan, hotel dan restoran pertumbuhannya mencapai 9,67 persen di tahun 2010. "Emisi gas rumah kaca terbesar di Probolinggo disumbang dari lingkup masyarakat dan lingkup pemerintah," ujar Budi. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Tak Berizin, Saluran Limbah Ditutup Warga

Warga Perumahan Kademangan Asri, Kota Probolinggo, menutup saluran pembuangan limbah pabrik keramik Paolo. Pasalnya, pembuangan limbah tersebut mengakibatkan sedimentasi (endapan) pada saluran drainase sekaligus mengakibatkan banjir pada musim hujan.

Warga bersama Ketua RT 03/RW IV Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, Moch Subiantopan, sejak Minggu (3/6), menutup saluran pembuangan limbah Paolo. Saluran drainase di Jl. Brantas yang mengalir ke arah utara itu mereka bendung dengan endapan dari pabrik. Selain itu warga juga bergotong royong mengeruk endapan pada saluran drainase sepanjang sekitar 200 meter di sebelah utara pabrik.

Warga sebenarnya tidak mempermasalahkan bertetangga dengan pabrik. "Tetapi, kalau limbahnya mengganggu lingkungan sekitar, ya kami jelas keberatan," ujar Subiantopan, Senin (4/6) malam. Awalnya Paolo hanya membangun show room di Jl Brantas. Sedangkan keramik hias seperti tabung air minum, asbak, dan hiasan rumah tangga itu diproduksi di pabriknya (workshop) di Jl Prof HAMKA, Desa Laweyan, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. "Belakangan, sekitar setahun lalu, ternyata bukan show room yang pindah ke sini, tetapi pabrik," terang Subiantopan.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo melalui Kasubid Pengembangan Peraturan dan Penegakan Hukum Lingkungan, Taufiq Hidayat, Selasa (5/6) mengatakan, hasil investigasi pihaknya ke perusahaan Paolo mendapatkan fakta bahwa IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah) pabrik itu tidak sesuai dengan standar. Selain itu, Paolo belum memiliki IPLC (Izin Pembuangan Limbah Cair). "Sepertinya IPAL yang ada itu hanya sekadarnya saja. Padahal untuk itu harus menyesuaikan dengan kapasitas produksi yang ada. Untuk itulah akan terus dilakukan penanganan dan pemantauan," kata Taufiq. "Dalam waktu dekat kami akan mengundang pihak perusahaan agar segera mempresentasikan produksinya berikut bahan baku serta hal lainnya yang menyangkut masalah lingkungan," lanjutnya.

Christ Paulus selaku pemilik pabrik mengatakan sebenarnya sudah ada pengolahan limbah cair di pabriknya. "Ada sejumlah kolam penampungan air limbah kok, setelah air jernih baru dibuang ke saluran drainase," ujarnya. "Kita secara rutin juga mengeruk endapan di saluran drainase. Kalau tidak salah setiap minggu dikeruk, masak masih dikeluhkan masyarakat, sehingga terjadi penutupan," ujarnya. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

SDN Mangunharjo 12 Kota Probolinggo Raih Adiwiyata Nasional

SDN Mangunharjo 12 berhasil meraih juara pertama dalam penghargaan Sekolah Adiwiata Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan pada sekolah yang telah memenuhi syarat dengan memiliki budaya lingkungan yang baik.

Kepala Sekolah SDN Mangunharjo 12, Tri Kartin Marhaendrawati mengungkapkan bahwa pada awalnya untuk mengejar Sekolah Adiwiata Nasional ditargetkan 4 tahun, tetapi ini bisa diraih dengan waktu 2 tahun.

Terdapat 4 indikator penilaian Adiwiata, yaitu komponen kebijakan kepala sekolah yang berhubungan dengan budaya lingkungan, kurikulum sekolah yang mengatur tentang lingkungan, partisipasi warga sekolah dalam hal pelestarian lingkungan, dan sarana prasarana pendukung untuk menciptakan suasana sekolah yang berbudaya lingkungan.

“Kita melihat di SD kita ini ada peluang ke arah Adiwiata Nasional tentunya dengan tahapan-tahapan adiwiata, setahun pertama kita usahakan Adiwiata Bestari tingkat Kota Probolinggo, kemudian kita usahakan Sekolah Adiwiata tingkat provinsi, berkat kerjasama semua pihak dalam kurun waktu 1 tahun kita bisa raih semua itu, dan dalam jangka 2 tahun kita bisa meraih adiwiata tingkat nasional,” jelasnya.

“Kita meraih penghargaan Adiwiata tingkat nasional pada 5 Juni 2012, dari Kementerian Lingkungan hidup di Jakarta, untuk saat ini kita terus komunikasikan untuk sekolah-sekolah Adiwiata di Kota Probolinggo ini terutama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, kita targetkan ada 10 sekolah binaan Adiwiata,” ujarnya.

“Kita lakukan sosialisasi-sosialisasi kepada seluruh kepada sekolah yang ada di Kota Probolinggo, untuk menjadikan sekolah yang sadar dan berbudaya lingkungan,” pungkasnya. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Adiwiyata Bisa Menjadi Nilai Jual Sekolah



Seperti yang diketahui bersama, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Internasional (5 Juni), perwakilan 5 sekolah-sekolah peraih Adiwiyata Nasional diundang secara khusus ke Jakarta untuk menerima piala Adiwiyata Nasional langsung dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Perwakilan 5 sekolah antara lain SDN Mangunharjo 12, SDN Sumber Wetan 2, SMPN 10, SMAN 1 dan SMAN 3. Di balik kesuksesan Adiwiyata Nasional 2012 yang berhasil diraih lima sekolah tersebut rupanya terkandung usaha tak bisa dibilang mudah. Ada kemantapan tekad, tanggung jawab dan kerja keras yang dilakukan sekolah-sekolah ini.

“4 pilar atau yang kali ini dikatakan sebagai 8 komponen ini kami persiapkan terlebih dahulu,” ungkap Ngatman, Kepala Sekolah SMPN 10, salah satu sekolah peraih Adiwiyata Mandiri.

Delapan komponen yang dimaksud, mempersiapkan KTSP (Kompetensi Tingkat Satuan Pendidikan) dan RKAS (Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah), mempersiapkan kompetensi tenaga pendidik termasuk peserta didiknya mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan, melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang terencana, menjalin kemitraan, ketersediaan sarana dan prasarana (Sarpras) ramah lingkungan dan terakhir, peningkatan kualitas pengelolan dan pemanfaatan sarana prasara tersebut.

Beberapa program tersebut diimplementasikan dalam beragam kegiatan diantaranya Jum’at bersih, Samu Sanga (Satu Murid, Satu Bunga)dan Sagu Sanga (Satu Guru, Satu Bunga), pemanfaatkan limbah bekas, pengelolaan sampah (komposting) serta pengolahan tanaman khas sekolah menjadi produk unggulan sekolah.

Beragam kendala tak luput dihadapi oleh sekolah-sekolah ini. Dari kelima sekolah tersebut sepakat bahwa yang tersulit adalah partisipatif warga sekolah. “Yang tersulit adalah melibatkan partisipatif warga sekolah. Sebab memang susah merubah konsep atau kebiasaan warga masyarakat. Dari yang semula bukan sekolah Adiwiyata menjadi sekolah Adiwiyata bahkan sekarang adalah sekolah Adiwiyata Nasional,” terang Didik Hermi, Kepala Sekolah SDN Sumber Wetan 2.

Didik pun tidak menampik bahwa prestasi ini juga akan meningkatan prestige sekolah. Terutama bagi sekolah-sekolah yang selama ini dianggap sebagai sekolah pinggiran, seperti Sumber Wetan 2 dan SMAN 3. “Sebuah kebanggaan pastinya. Sekolah pinggiran kan bukan berarti terpinggirkan, kan?,” ujar Zainal Arifin kepala sekolah yang sejak 2008 memimpin di SMAN 3 ini.

“Mungkin kalau diibaratkan penjahit, kami ini adalah penjahit yang diberi kain yang jelek. Tapi ya gimana caranya, mengolah kain yang jelek itu untuk bisa dibuat pakaian yang bagus,” lanjut Zainal.

Adiwiyata merupakan buah dari proses kerja keras yang dilakukan selama kurang lebih 2 tahun terakhir. Dan tentunya ini bukan persoalan gengsi semata tapi juga wujud kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan.

“Patut dipahami bahwa Adiwiyata bukan sekedar penghargaan tapi lebih kepada komitmen kepedulian kita terhadap lingkungan. Penyelamatan Lingkungan,” tegas Endro Suroso, Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, saat ditemui Suara Kota di tempat kerjanya, Rabu lalu (13/6).

“Dan pastinya saya bersyukur kalau dengan raihan Adiwiyata ini, sekolah-sekolah yang mendapat Adiwiyata, gengsinya semakin naik. Kepercayaan masyarakat terhadap sekolah-sekolah ini bertambah,” lanjut Endro.

Peningkatan tingkat kepercayaan masyarakat ini bisa dilihat dari jumlah peningkatan peseta didik. “Di sekolah kami yang semula jumlah total peserta didiknya hanya 60 siswa, dengan adanya raihan Adiwiyata Bestari, jumlah siswa melonjak tajam menjadi 130 siswa,” ujar Kepala SDN Mangunharjo 12 Sri Kartin.

Bagaimana dengan prestasi akademis? “Belum ada penelitian atau data valid yang dapat menjelaskan mengenai korelasi antara raihan Adiwiyata dengan peningkatan prestasi siswa. Namun secara kasat mata dapat dilihat, dengan adanya Adiwiyata, sekolah menjadi sebuah tempat yang nyaman untuk dihuni. Dibuat belajar. Pastinya, kalau lingkungan sekolahnya nyaman, suasana belajarnya akan jadi menyenangkan dan pastinya prestasi para peserta didik akan meningkat,” imbuh Endro Suroso.

“Keberhasilan 5 sekolah dalam Adiwiyata Nasional 2012, adalah keberhasilan semua pihak. Baik dari Dinas Pendidikan sendiri, BLH beserta tim teknisnya yang tak lelah untuk terus membina lembaga pendidikan. Semangat dan kerja keras kepala sekolah dan managemen sekolah untuk menerapkan pemahaman akan lingkungan hidup. Kepedulian dan budaya lingkungan serta motifasi dan binaan dari sekolah-sekolah yang berhasil lebih dulu sehingga di tahun 2012 ini Kota Probolinggo kembali meraih penghargaan Adiwiyata terbanyak di tingkat nasional,” sambung Endro Suroso penuh rasa bangga.

Endro berharap dengan diraihnya penghargaan ini, sekolah-sekolah yang telah meraih Adiwiyata Nasional tidak lantas berpuas diri. Tetap terus mengolah lingkungan sebaik-baiknya. Maju terus sampai (Adiwiyata, red.) Mandiri.

Ditanya secara angka, Endro menjawab minimal ada 2 atau 3 sekolah lagi yang tahun depan meraih Adiwiyata Nasional. “Minimal kalau mungkin UPT Pendidikan Lingkungan (TWSL) tambah dua atau 3 sekolah lagi,” pungkasnya mengakhiri wawancara pagi. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Kota Probolinggo Raih Piala Adipura

Kabupaten Lumajang dan Kota Probolinggo kembali meraih penghargaan Adipura untuk kategori kota sedang. Penghargaan Adipura itu akan diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa, 5 Juni 2012, di Istana Presiden kepada seluruh kepala daerah di Indonesia yang meraih penghargaan tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang Sulsum Wahyudi mengatakan ini ketujuh kalinya Kabupaten Lumajang menerima penghargaan Piala Adipura. Untuk tingkat nasional, ada 34 kota sedang yang meraih penghargaan Piala Adipura ini. Sedangkan untuk tingkat Provinsi Jawa Timur, ada sembilan kota dan kabupaten yang meraihnya.

Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar akan menerima langsung penghargaan tersebut di Istana Presiden di Jakarta pada Selasa, 5 Juni 2012. "Piala tersebut akan dikirab di Lumajang," kata Sulsum.

Dari hasil pengumuman Kementerian Lingkungan Hidup, Kabupaten Lumajang berada di urutan ketiga dalam daftar penerima penghargaan Piala Adipura untuk kategori kota sedang tingkat nasional. Kabupaten Lumajang di bawah Kabupaten Jombang dan Jepara. Untuk Adipura Kencana yang nilainya lebih tinggi daripada Adipura, kata Sulsum, berhasil disabet Kabupaten Tulungagung dan Kota Surabaya.

Penilaian Adipura berdasarkan perkantoran, fasilitas umum, pasar, perumahan, puskesmas hingga rumah sakit, jalan, sungai, dan permukiman penduduk. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...
Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.