BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

Toba Samosir Melakukan Kunker ke Kota Probolinggo

Di Ruang Sabha Bina Praja Kantor Walikota Probolinggo (28/2), Pemkot Probolinggo kedatangan tamu dari Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. Tamu yang berjumlah 14 orang terdiri dari BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), BLH (Badan Lingkungan Hidup), Dinas Tata Ruang Terbuka Hijau dan DPU ( Dinas Pekerjaan Umum). Kedatangan Pemkab Toba Samosir ke Kota Probolinggo adalah tidak lain karena Kunjungan Kerja guna menimba ilmu atas kemajuan dan perkembangan yang diperoleh Kota Probolinggo yang tergolong pesat.

Kedatangan tamu disambut langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Matalil, Kepala BLH, Budi Krisyanto dan Pejabat Kota Probolinggo yang lain. “Selamat Datang di Kota Probolinggo, semoga dengan kedatangan Bapak dan Ibu dapat mengambil sesuatu yang bermanfaat di Kota Probolinggo untuk dibawa pulang, sebaliknya Pemkot Probolinggo dapat memberikan oleh – oleh yang diharapan bapak dan ibu sekalian. Setelah ramah tamah ini silakan dilanjutkan acaranya sesuai yang telah diagendakan”, tegas Matalil.

Kemudian perwakilan dari Pemkab Toba Samosir sekaligus Kepala Rombongan, Pargaulan Sianipar selaku Kepala BAPPEDA Kabupaten Toba Samosir memberikan sepatah kata, rasa terima kasih telah disambut di Kota Probolinggo dengan tangan terbuka dan senyum ramah untuk mengantar dan mempresentasikan tempat – tempat di Kota Probolinggo sebagai aset Pemkot Probolinggo.

Acara dilanjutkan dengan saling tukar cindera mata, berupa kain merah tua dengan kombinasi putih sebagai salah satu khas Kabupaten Toba Samosir tertera tulisan dalam bahasa Toba Samosir yang berartikan “Semoga panjang umur dan sehat selalu”. Terlihat Matalil begitu tertawa lepas setelah diberi cinderamata karena kain dikerudungkan kekepala seperti orang yang kedinginan, “Terima kasih atas doa yang diberikan, semoga benar – benar terwujud”, tambah Matalil dengan senyum ramah.

Terakhir Budi Kriayanto menutup dengan memberikan sambutan selamat datang dan silakan untuk melanjutkan ke lapangan. Kunker Kabupaten Toba Samosir ke Kota Probolinggo dilanjutkan dengan kunjungan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), Komposting dan terakhir ke TWSL (Taman Wisata Study Lingkungan). Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Fasilitas 'Olah Sampah' di Pasar Baru Probolinggo

Bank sampah pasar baru yang di resmikan beberapa waktu, lalu oleh Walikota Probolinggo H.M.Buchori, merupakan salah satu program inisiatif yang diadakan oleh paguyuban pedagang pasar baru. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bappeda Sanusi Sapuwan, melalui Kabid Sosbud Setyorini Sayekti, menurut Rini panggilan akrabnya, bank sampah ini memiliki fungsi sebagaimana bank pada umumnya,namun materi asetnya berupa sampah yang memiliki nilai ekonomis. " Bank sampah menjadi alat untuk membangun kesadaran, melalui upaya partisipatif dalam memilah dan mengumpulkan sampah pasar, untuk kemudian dikelola secara bersama dan mandiri oleh pengurus paguyuban pedagang pasar baru" Kata Rini.

Lebih jauh Kabid Sosbud mengatakan bahwa, program ini bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan masyarakat, melalui aktifitas pemilahan dan pengumpulan sampah rumah tangga, serta meningkatkan kemampuan sumber daya pengurus bank sampah, dan paguyuban pasar baru dalam fasilitasi kegiatan pemilahan dan pengumpulan sampah bagi masyarakat diluar pasar baru. " Out putnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat di 5 (lima) daerah sasaran program, dalam pengelolaan sampah rumah tangga, dan terpilahnya sampah di masing-masing rumah tangga, di 5 daerah sasaran program" lanjutnya.

Rini juga mengatakan sasaran dalam program ini adalah, 5 (lima) kelompok masyarakat yang berlokasi disekitar pasar baru Kota Probolinggo, dengan kegiatan yang dilaksanakan berupa, sosialisasi dan FGD bagi kelompok sasaran program terkait dengan program, penyusunan media sosialisasi, pelatihan pengurus paguyuban pasar baru tentang teknik pendampingan, pemberian stimulan bantuan tempat pemilahan sampah rumah tangga, serta pndampingan lapangan. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Pemkot Probolinggo Sosialisasikan Hemat Energi

Negara Indonesia saat ini mengalami krisis kelangkaan pasokan energi, berkurangnya ketersediaan air akibat peningkatan jumlah penduduk serta pertumbuhan ekonomi. Hal ini ditambah perilaku pengguna yang cenderung boros. Pemkota Probolinggo melalui Badan Lingkungan Hidup, baru-baru ini, menggelar sosialisasi hemat energi, air dan lingkungan hidup yang dibuka Walikota HM,Buchori di Hall Shaba Bina Praja. Dalam sosialisasi ini materi yang disampaikan kebijakan pemerintah tentang hemat energi dan air dan implementasinya, Implementasi 3 R Pengelolaan Sampah, serta Pengelolaan Lingkungan Hidup yang disampaikan Budi Krisyanto dari Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo. Peserta terdiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Probolinggo.

Wakil Wali Kota Probolinggo Bandyk Soetrisno memaparkan kebijakan dalam program penghematan energi dengan visi dan misi terpenuhinya energi dan sumber daya mineral bagi masyarakat. Untuk mendukungnya, program yang terencana diarahkan untuk mendukung penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan dan pembangunannya, melalui upaya pemenuhan kebutuhan energi, kelistrikan, migas, mineral dan air bersih serta pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

Dalam Inpres No. 2/2008 tentang Penghematan Energi dan Air diinstruksikan kepada pimpinan lembaga pemerintahan baik di pusat dan daerah, dan membentuk susunan lembaga gugus tugas. Sasarannya penghematan konsumsi energi listrik pada sistem penerangan. Targetnya 5 % -20 %,” katanya. Untuk implementasi 3R (Reuse, Reduce, Recycle) sampah kota disampaikan Budi Krisyanto sebagai program menggunakan kembali, mengurangi dan mendaur ulang sampah. Hal ini diperlukan karena ketersediaan lahan TPA yang makin sulit akibat daya dukung lahan makin berkurang dan persoalan pencemaran lingkungan. Masalah ini merupakan tanggung jawab bersama. Seiring dengan adanya kemajuan zaman terjadi pula perubahan gaya hidup.

“Kalau dulu orang bisa hidup tanpa AC, kipas angin. Memasak pun bisa dilakukan hanya dengan memakai kayu. Tapi sekarang telah berubah. Namun hendaknya kita bisa berhemat,” ajaknya. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Paguyuban Pasar Sejahtera Dilatih Pengelolaan Bank Sampah

Sebanyak 25 orang pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Sejahtera Pasar Baru Kota Probolinggo, kemarin hari Rabu – Jumat (22-24/2/2012) mengikuti kegiatan TOT (Training Of Trainers) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Bank Sampah Pasar Baru Kota Probolinggo di aula Bappeda Kota Probolinggo. Kegiatan TOT ini diselenggarakan oleh Bappeda Kota Probolinggo sebagai upaya mencetak kader – kader memiliki kemampuan teknis pengorganisasian masyarakat dalam pemilihan dan pengolahan sampah rumah tangga. Berbagai materi pelatihan meliputi antara lain, arah dan kebijakan pemerintah kota Probolinggo dalam pengelolaan pasar secara partisipatif, konsep dan pengembangan bank sampah, peran dan fungsi kader, konsepsi pendampingan program, dinamika kelompok, teknik motivasi sosial, konsep dan teknis perencanaan partisipatif, teknik fasilitasi identifikasi masalah dan penyusunan kebutuhan kelompok masyarakat, leadership dan penyusunan rencana tindak lanjut.

TOT ini dibuka langsung oleh Kabid Fisik & Prasarana, Ir. Yoyok Imam Siswahyudi, MM mewakili Kepala Bappeda Kota Probolinggo yang berhalangan hadir. Dalam sambutan pembukaannya, Ir. Yoyok (panggilan akrabnya) mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader terhadap konsep bank sampah dan upaya peningkatannya. Disamping itu TOT juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kader pasar baru dalam mengembangkan bank sampah melalui pendampingan komunitas di luar pasar serta menciptakan pendamping masyarakat yang handal di kalangan kader pasar baru kota Probolinggo. Diharapkan melalui pelatihan ini, para pengurus paguyuban pasar sejahtera paham tentang konsep bank sampah, paham terhadap fungsi dan peran kader dan kemampuan dalam pedampingan masyarakat. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Bank Sampah Dapat Dukungan Yayasan Danamon Peduli

Yayasan Danamon Peduli mendorong pendirian Bank Sampah yang dikelola secara mandiri oleh kalangan pedagang yang terhimpun Paguyuban Pasar Baru Kota Probolinggo. Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli Bonaria Siahaan mengatakan pihaknya memang secara khusus telah melakukan pendampingan untuk program corporate social responsibility di mana salah satunya dilakukan di beberapa pasar tradisional di tujuh daerah. “Salah satu lokasi program CSR yang dilakukan YDP [Yayasan Danaman Peduli] berada di Pasar Baru Kota Probilinggo. Pasar tradisional di Kota Probolinggo ini merupakan salah satu dari tujuh pasar lainnya yang jadi lokasi sasaran program CSR yang telah berlangsung beberapa tahun ini,” kata Bonaria kepada Bisnis di Pasar Baru Kota Probolinggo hari ini.

Lokasi program pendampingan pasar tradisional lainnya diantaranya berada di Pasar Semampir Kraksan, Kabupaten Probolinggo, Pasar Baru Sragen, Pasar Besar di Kab. Payakumbuh, dan Pasar Besar di Pekalongan. Bonaria menerangkan keberadaan Pasar Baru Kota Probolinggo telah menunjukkan progres yang baik khususnya pada sisi kebersihan. “Ini [kebersihan pasar] tidak lepas dari keberadaan Bank Sampah di pasar itu yang telah mendorong semakin bersihnya pasar milik Pemkot Probolinggo. Bank Sampah yang berada di Pasar Baru Kota Probolinggo yang dikelola paguyuban pedagang pasar merupakan yang pertama di Indonesia. Semoga bisa direplikasi di daerah lain,” tegasnya.

Ketua Paguyuban Pedagang Psar Baru Kota Probolinggo, Hadi Purnomo menjelaskan proses perintisan bank sampah ini telah dilakukan pada 2010 lalu. “Alhamdulillah, pada Januari 2012 lalu Bank Sampah di Pasar Baru Kota Probolinggo bisa diluncurkan,” kata Purnomo kepada Bisnis pada kesempatan sama. Dia menjelaskan Bank Sampah Pasar tersebut juga memiliki regulasi dalam mengatur setoran sampah, baik terkait jenis sampah yang diterima, waktu setoran termasuk hak dan kewajiban nasabah bank tersebut.

“Bank ini [bank sampah] layaknya bank umum yang identik dengan uang, jadi bila bank umum ada cash flow uang yang keluar masuk maka di bank ini yang keluar masuk komoditas sampah,” katanya. Dia menjelaskan nasabah bank sampah ini mayoritas pedagang pasar dan memiliki nomor rekening. “Setiap nasabah ban sampah ada nomor rekeningnya, hanya hasil tabungan baru bisa diambil setelah berdurasi tiga bulan. Jadi ada masa ‘tenor’-nya. Cuman hasil penabungan sampah itu di kurs-kan dengan rupiah sesuai hasil kesepakatan harga yang berdasarkan patokan suku bunga sampah yang ditetapkan manajemen Bank Sampah,” tegasnya.

Untuk komoditas sampah yang diterima Bank Sampah, kata dia, dikategorikan pada sampah kertas dan plastik. “Waktu menabung telah ditetapkan pada Rabu dan Sabtu setiap minggunya. Proses menabung dilayani di kantor Bank Sampah yang berlokasi di tengah pasar tersebut. Hasil penabungan itu nantinya akan diserap oleh kalangan perusahaan termasuk yang memiliki kapasitas daur ulang.

Fasilitator pendirian Bank Sampah, Sukardi Mitho menerangkan hingga kini baru ada 43 pedagang yang terdaftar jadi nasabah bank sampah. “Insya Allah akan bertambah, karena total jumlah pedagang sebanyak 500 pedagang. Targetnya dalam 1-2 tahun ini semua pedagang akan menjadi nasabah,” ungkapnya. Mitho menjelaskan pengumpulan sampah seminggu tiga kali, namun penabungan dua kali seminggu.

“Hasil penyerapan sampah yang kemudian dipilih dan dipilah itu dalam satu bulan Januari 2012 menghasilkan 30 kg sampah plastik dan kertas. Nasabah bisa melakukan peminjaman atau menggunakan uang hasil tabungan sampah pasca tiga bulan mengendap,” ujarnya. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Tinjau Lingkungan Bersih Sehat

Lapangan Volly, Perum. Sumber Taman Indah, hari kamis (02/02) tampak ramai dan tak seperti biasanya. Di sebelah barat tugu, telah berdiri tenda dengan kursi-kursi yang telah dipadati oleh undangan. Tampak di depan, ibu Walikota, Hj. Rukmini Buchori, dan didampingi oleh ibu Wakil Walikota, dan ibu Sekda Kota. Selain pejabat PKK tersebut, tampak pula Ibu Cahyono, Ketua Tim Penilai Lomba Kesatuan Gerak PKK KB-KES 2011 tingkat Propinsi dengan jenis lomba Lingkungan Bersih Sehat, beserta rombongan yang terdiri dari 8 anggota.

Gambaran umum tentang Kota Probolinggo disampaikan dengan lugas oleh Hj. Rukmini Buchori, selaku ketua Tim PKK Kota Probolinggo. Disampaikan pula, bahwa ibu Cahyono yang sekarang hadir sebagai ketua Tim Penilai dari Propinsi, juga pernah hadir di Kota Probolinggo, tepatnya di Kelurahan Kedung Asem, ketika menilai Lomba 10 program pokok PKK. “Dalam pelaksanaan kegiatan ini, semoga apa yang kami sajikan sebagai bahan dan laporan perkembangan pembangunan dibidang lingkungan bersih dan sehat, khususnya di Kelurahan Sumber Taman, dapat memberikan nilai lebih dan manfaat bagi perkembangan kota dalam pencapaian peningkatan derajat hidup sehat dalam mendukung program MDG’s” jelas ibu Walikota Probolinggo.

Tujuan Tim Penilai datang ke Perum. Sumber Taman Indah adalah untuk melihat dan bertanya secara langsung kepada Kader PKK dan warga. “Lingkungan Kelurahan Sumber Taman ini sudah sehat, harapan kami supaya kelurahan ini tetap menjaga lingkungan sehat walaupun lomba sudah berakhir” pesan Bu Cahyono.

Kemudian Ibu Walikota, Ibu Wakil Walikota, Ibu Sekda Kota, beserta Ketua Tim Penilai dan anggota meninjau secara langsung kegiatan yang sudah dilaksanakan di Perum Sumber Taman ini. Awal langkah di Pabutra (Pasar Bunga Tradisional). Kemudian mengarah ke Bank Sampah dan taman pengolahan sampah, dan dilanjutkan dengan meninjau 10 lokasi lainnya. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...
Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.