BLH Kota Probolinggo    "SI JUPPE"   S emangat,  I novatif,  J u jur,  P rofesional,  P e duli

Adipura ke-5 Untuk Kota Probolinggo

Tahun 2011 ini Kota Probolinggo kembali meraih piala Adipura yang ke-5, serta penghargaan Adiwiyata yang di raih oleh SMKN 1, SMKN 2, SMAN 4, SMPN 4, SDN Mangunharjo, serta SDN Sukabumi 6. Beberapa waktu lalu Sabtu (11/6) Pemkot melakukan kirab Adipura, Adiwiyata serta piala KPPOD (komite pemantau pelaksanaan otonomi daerah) Award, kirab diawali dengan berjalan kaki, yang mengambil start di Rumah Dinas Walikota, sampai Alun-alun Kota. Setalah itu dilanjutkan dengan, upacara memperingati hari lingkungan hidup sedunia, dilanjutkan dengan kirab piala adipura, adiwiyata, dan KPPOD Award, yang mengambil start dan finish di Alun-alun. Ada puluhan mobil dalam iring-iringan pawai tersebut, tak lupa rombongan petugas kebersihan dari BLH (badan lingkungan hidup) setempat, juga mengikuti pawai dengan sepeda motor gerobaknya.

Pawai dimulai pukul 09.00, dengan wajah sumringah Walikota H.M.Buchori beserta istri Hj. Rukmini Buchori, menaiki mobil warna merah yang bempernya terpajang foto H.M.Buchori ketika menerima piala Adipura dari Presiden SBY. Dalam pawai kali ini Walikota beserta istri berada di urutan paling depan, dengan membawa piala adipura, disusul Wawali Bandyk Soetrisno dan Sekda Johny Hariyanto di mobil belakangnya dengan membawa piala KPPOD Award. Tidak ketinggalan Kepala BLH Imanto, beserta seluruh pejabat Pemkot juga mengikuti pawai dan kirab kali ini, mulai dengan berjalan kaki hingga kirab dengan iring-iringan mobil. Disepanjang jalan tampak masyarakat sangat mengelu-elukan, Walikota beserta rombongan, dan tak jarang masyarakat mendekat untuk berjabat tangan dengan orang nomor 1 di Kota Probolinggo ini.

Sesampai di finis Buchori beserta istri dan rombongan pawai, tidak berlama-lama di Alun-alun karena masih banyak rangkaian kegiatan lainnya, diantaranya ramah tama di kantor Pemkot, serta kunjungan ke Ponpes An-Nur. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Rapat Kerja Eco Pesantren Kota Probolinggo

Dalam rangka mendukung pembangunan nasional untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, pemerintah Kota Probolinggo perlu untuk peningkatan peran serta Pondok Pesantren di Kota Probolinggo melalui Rapat Kerja Paguyuban Eco Pesantren Kota Probolinggo. Acara rapat kerja tersebut di laksanakan Sabtu, 11 Juni 2011 Pukul 08.00 sampai dengan selesei di Ponpes An-Nur Kelurahan Sumber Taman yang dihadiri oleh Bapak Walikota Probolinggo HM Buchori SH Msi beserta narasumber dari masing-masing kegiatan yang sudah di jadwalkan sebelumnya. Adapun kegiatan yang di bahas pada rapat kerja tersebut terdiri dari 3 komis. Komisi 1 membahas Program Kerja Paguyuban Eco Pesantren, Komisi 2 membahas Permasalahan dan Potensi Pengembangan Pondok Pesantren dan Komisi 3 membahas Perencanaan Program Pembangunan Kota Probolinggo. Dari pertemuan tersebut diperoleh hasil pleno pembahasan untuk masing-masing komisi yakni :

A. Komisi 1
Membahas Tentang Program Kerja Paguyuban Eco Pesantren di masing-masing bidang yakni :
Bidang Ekonomi(Pembentukan dan Pendirian Koperasi Pondok Pesantren)
Bidang Humas (Kerjasama dengan masyarakat dan pemerintahan untuk pendampingan pembentukan koperasi dan pengolahan composting, Seluruh kegiatan yang dilaksanakan seluruh SKPD dapat diinformasikan kepada Paguyuban Eco Pesantren, Pertemuan Rutin untuk silaturahmi antar Ponpes 3 bulan sekali)
Bidang Pendidikan (Mengadakan lomba antar Ponpes Karya Ilmiah, Kaligrafi, Azhan, Qiroah, dll, Mengadakan Pelatihan skill Komputer, Peternakan, dll)
Bidang Lingkungan Hidup (Pembentukan pengolahan sampah terpadu, pengadaan alat composting, Penyediaan sarana dan prasarana misalnya countainer sampah khusus untuk paguyuban eco pesantren dan tosa, bak sampah)
Bidang Pertanian (Penyediaan alat untuk Pembuatan Biogas, Varietas bibit unggul dan Pembinaan pembuatan pupuk organik).

B. Komisi 2
Membahas Tentang Permasalahan Dan Potensi Pondok Pesantren :
Kekuatan Memiliki jaringan alumni yang tersebar, Pondok memiliki pandangan yang moderat, Banyak SDM pondok yang berpendidikan tinggi, Ada nilai kesederhanaan, kebersamaan, kemandirian dan kepatuhan, Memiliki nilai-nilai spiritual yang kuat, Memiliki bangunan tetap.
Kelemahan Minimnya ada budaya perencanaan yang melibatkan santri, Belum banyak pondok yang memanfaatkan teknologi untuk pengembangan nilai-nilai keunggulan, Masih kurangnya pelatihan life skill (keterampilan) dan kurangnya Optimalisasi hasil pelatihan life skill, Belum didukung oleh system data base anggota/santri yang baik, Tidak memiliki sumber pendapatan/fund raising yang tetap, Keterbatasan lahan/tanah untuk pengembangan ponpes, Tidak ada/terbatasnya pembuangan dan pengolahan sampah.
Peluang Kekuatan masyarakat yang memiliki basis massa dan basis perekonomian, Tawaran dari donator-donatur asing yang terbuka, Tawaran kerjasama dari pemerintahan
Ancaman Munculnya gerakan radikal yang mengatasnamakan islam/pondok, Intervensi politik dari berbagai partai-partai politik, Berkurangnya referensi/literasi IPTEK di Pondok Pesantren.
Rekomendasi Program/Kegiatan Optimalisasi penguasaan IT (Informasi Teknologi), Pengelolaan dan pemanfaatan sampah di Pondok Pesantren, Pendirian Koperasi Pondok Pesantren, Pelatihan Life skill santri.

C. Komisi 3
Membahas Tentang Perencanaan Pembangunan Kota :
1. Mengusulkan adanya keseimbangan pembangunan rohani dan jasmani agar tetap dipertahankan dan digalakkan, seperti akhlakul karimah terutama bagi generasi muda/ penerus sebagai petugas ajaran keagamaan, kemudian membangun keterampilan umat yang kurang beruntung, untuk mengurangi pengangguran. Harapannya pemerintah bias mengurangi pembinaan dan pemberian keterampilan agar bias memberdayakan masyarakat.
2. Mengusulkan program/kegiatan strategis yang meliputi : Mengusulkan adanya pasar santri yang berbasis islam, Serta percepatan pembangunan wilayah selatan, Memasarkan benda-benda islami, Sebagai pelaku pembangunan, bukan hanya sebagai sasaran pembangunan, Pembangunan Islamic Centre, Usulan rumah singgah untuk pengemis dan anjal, Mengusulkan adanya perpustakaan, Pembongkaran posko-posko partai, diharapkan generasi muda bisa lebih memanfaatkan masjid sebagai persinggahan, Merencanakan tempat wisata religi bagi makam kuno di kota probolinggo, Pemberdayaan makan kanjeng jimad, makam joyo lelono di mangunharjo, makam habib segaf, serta masjid tiban, Pembangunan pasar sapi yang dikelola oleh pemerintah, Pengadaan sarana dan prasarana untuk kegiatan raker tahun depan, Pemerataan ekonomi, antara masyarakat miskin dan masyrakat kaya, peningkatan pelayanan public, kemudahan secara administrative.
3. Adanya transfer ilmu kepada tiap-tiap pesantren tentang ilmu ekonomi dan atau adanya pembentukan koperasi di pesantren.
4. Mengusulkan tempat penginapan yang lebih layak dan mengusulkan adanya ternak lele dan sapi di kareng lor.
5. Adanya pemberian tambahan keterampilan di pondok pesantren (terutama pesantren kecil), misalnya menjahit dan elektronik.
6. Fasilitasi penyelenggaraan pameran pondok pesantren dan mengikuti MPS2. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Pemerintah Kota Probolinggo Kirab Piala Adipura

Kota Probolinggo kembali meraih penghargaan Adipura yang ke-5. Sabtu 11 Juni 2011 Pukul 09.00 WIB, Pemerintah Kota Probolinggo mengadakan acara Kirap penghargaan kelima piala Adipura Bidang Lingkungan Hidup dengan piala Adiwiyata dan KPPOD (Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah) Award tahun 2011.

Acara kirap yang di mulai setelah apel dalam peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia yang bertempat di Alun-Alun Kota Probolinggo di ikuti oleh Bapak Walikota Probolinggo HM Buchori SH Msi beserta Ibu Hj. Rukmini Buchori, membawa piala Adipura di barisan mobil terdepan lalu Bapak Wawali Bandyk Soetrisno dan Sekda Johny Haryanto di mobil lainya dengan membawa piala KPPOD. Tak lupa pula selain pejabat Pemkot Probolinggo, peserta kirap juga di ikuti oleh beberapa sekolah peraih piala Adiwiyata dan juga rombongan petugas kebersihan dari BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kota Probolingo.

Meriahnya kirap piala Adipura, Adiwiyata, dan KPPOD Award Kota Probolinggo merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat atas keberhasilan yang di peroleh. Oleh karena itu dengan adanya pelaksanaan kirap, Pemerintah Kota memotifasi kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kebersihan khususnya di Lingkungan Kota Probolinggo. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Kirab Piala Adipura di Probolinggo

Kota Probolinggo tahun ini kembali meraih penghargaan Adipura yang ke-5. Sabtu (11/6) lalu pukul 09.00 WIB, Pemerintah Kota Probolinggo mengadakan acara Kirab Penghargaan Kelima Piala Adipura Bidang Lingkungan Hidup dengan piala Adiwiyata dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Award tahun 2011.

Acara kirab yang dimulai setelah apel dalam peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia yang bertempat di Alun-Alun Kota Probolinggo diikuti oleh Wali Kota Probolinggo HM Buchori SH MSi beserta Ibu Hj. Rukmini Buchori, membawa piala Adipura di barisan mobil terdepan, Wakil Wali Kota Bandyk Soetrisno dan Sekda Johny Haryanto di mobil lainnya dengan membawa piala KPPOD, serta diikuti segenap Kepala Dinas, Camat dan Lurah se-Kota Probolinggo. Kirab ini juga diikuti oleh beberapa lembaga pendidikan peraih piala Adiwiyata, serta rombongan Petugas Kebersihan dari kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo.

Meriahnya kirab piala Adipura, Adiwiyata, dan KPPOD Award Kota Probolinggo merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat atas keberhasilan yang diperoleh. Oleh karena itu dengan adanya pelaksanaan kirab, Pemerintah Kota berharap kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kebersihan lingkungan. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...

Kota Probolinggo Raih Adipura ke-5

KOTA Probolinggo dipastikan kembali meraih piala Adipura pada tahun 2011 ini. Anugerah kota terbersih pada kategori kota sedang kali ini tercatat sebagai raihan ke-5 yang ditorehkan Kota Probolinggo sejak 2007 lalu. "Tahun ini Kota Probolinggo kembali mendapatkan piala Adipura. Ini Adipura ke-5 yang kita raih berturut-urut," ungkap Walikota Probolinggo yang juga Wakil Ketua Bidang Pendidikan-Kebudayaan-Keagamaan DPD PDI Perjuangan Jatim HM Buchori kepada www.pdiperjuangan-jatim.org, Senin (6/6) siang. Penghargaan Adipura rencananya diserahkan di Istana Negara di Jakarta, Selasa (7/6) besok. Kota Probolinggo yang berpenduduk sebanyak 216.967 (Hasil sensus penduduk tahun 2010, BPS Kota Probolinggo) berhasil memboyong Adipura untuk kategori kota sedang bersama sejumlah kota lainnya di Indonesia.

Sedang untuk kategori kota meteropolitan diraih Kota Surabaya, dan kategori kota besar diraih di antaranya Kota Yogjakarta. Diraihnya kembali Adipura oleh Kota Probolinggo, jelas Buchori, tak lain karena kerjasama seluruh lapisan masyarakat dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. "Adipura bisa diraih sebagai hasil dari kerjasama seluruh warga Kota Probolinggo," tambah Buchori. Atas keberhasilan memboyong Adipura untuk kelima kalinya, masyarakat setempat berencana mengarak keliling kota piala tersebut. Kirab Adipura diikuti seluruh lapisan warga itu direncanakan hari Kamis (9/6) lusa. Sumber Berita
Baca Selengkapnya...
Informal Meeting Forum (IMF)
Dewan Pembangunan Berkelanjutan (DPB)
Forum Jaringan Manajemen Sampah (FORJAMANSA)
Paguyuban Eco Pesantren
Paguyuban Kader Lingkungan (PAKERLING)
Paguyuban Putri Lingkungan (PUTLING)
Kelompok Masyarakat Pemilah Sampah (POKMAS)
Paguyuban Peduli Sampah (PAPESA)
Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (PECEL KOPROL)
Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (KOMTARI KEHATI)
Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan Riang Inovatif Amanah (PGS CERIA)
Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan (ABPL)

Pencarian Artikel

Jumlah Kunjungan

About Me

My photo
By the middle of 2005, the management of environment in Probolinggo city was implemented by 2 (two) units which were subdivision for public cleaning services and parks of Public Works Agency of Probolinggo City and the Office of Environment of Probolinggo City. But in August 2005, considering to the aspects of effectiveness in administration, coordination, budget management dan program operations, then those two units were merged into 1 (one) new governmental institution namely the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City. Then, in accordance to the institutional restructure of central and regional government, on July 1st 2008, the Agency of Public Cleaning Services and Environment (DKLH) of Probolinggo City was changed into the Environment Agency (BLH) of Probolinggo City.